Analisa Kinerja Garuda Indonesia (GIAA) di Tengah Kebijakan Efisiensi dan Diskon Tarif Lebaran 2025
Kinerja Saham Garuda Indonesia (GIAA)
PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) telah menunjukkan kinerja yang beragam dalam beberapa tahun terakhir. Pada Januari 2025, saham GIAA mengalami fluktuasi yang signifikan. Berdasarkan analisis fundamental, saham GIAA masih undervalued dengan Price to Book Value (PBV) yang lebih rendah dari valuasi perusahaan. Namun, perusahaan belum mencetak laba positif selama tiga tahun berturut-turut, menunjukkan tantangan dalam mencapai profitabilitas yang stabil.
Proyeksi Perusahaan Garuda Indonesia
Garuda Indonesia optimis bahwa kebijakan penurunan harga tiket pesawat selama periode Lebaran 2025 akan berdampak positif terhadap pertumbuhan pendapatan perusahaan. Diskon tiket pesawat yang mencapai hingga 14% diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang selama musim mudik. Selain itu, Garuda Indonesia juga berencana untuk meningkatkan efisiensi operasional dan mengoptimalkan struktur biaya untuk mencapai keuntungan berkelanjutan.
Baca Juga : Tiket Pesawat Lebih Murah Saat Lebaran 2025: Diskon hingga 14%
Tantangan yang Dihadapi Garuda Indonesia
Meskipun ada proyeksi positif, Garuda Indonesia menghadapi beberapa tantangan utama. Pertama, kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah dapat berdampak pada jumlah penumpang dari segmen pemerintah. Kedua, fluktuasi kebijakan moneter global dan ketidakpastian ekonomi dapat mempengaruhi daya saing dan stabilitas keuangan perusahaan. Ketiga, tantangan dalam pengelolaan utang yang tinggi dan restrukturisasi keuangan masih menjadi fokus utama perusahaan.
Baca Juga : Kebijakan Baru InJourney Airports: Diskon Tarif Bandara 50% untuk Mudik Lebaran
Kebijakan Efisiensi Anggaran dan Diskon Tarif Pesawat
Garuda Indonesia telah mengambil langkah-langkah strategis untuk mengoptimalkan struktur biaya dan mengurangi beban operasional. Kebijakan penurunan harga tiket pesawat selama Lebaran 2025 diharapkan dapat meningkatkan jumlah penumpang dan pendapatan perusahaan. Diskon tiket pesawat ini berlaku untuk periode pembelian dari 1 Maret hingga 7 April 2025, dengan periode perjalanan dari 24 Maret hingga 7 April 2025.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, Garuda Indonesia (GIAA) menghadapi tantangan yang signifikan dalam mencapai profitabilitas yang stabil. Namun, dengan kebijakan efisiensi anggaran dan diskon tarif pesawat selama Lebaran 2025, perusahaan optimis dapat meningkatkan jumlah penumpang dan pendapatan. Langkah-langkah strategis yang diambil diharapkan dapat membantu Garuda Indonesia mengatasi tantangan dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.
Post Comment