Kinerja INCO 2024: Penurunan Laba Bersih dan Potensi Pertumbuhan di 2025
Prospek Cerah PT Vale Indonesia (INCO) di 2025: Pembukaan Pit Baru dan Peningkatan Produksi
Kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diperkirakan akan pulih dan mengalami pertumbuhan pada tahun 2025 setelah mencatatkan penurunan laba bersih sepanjang tahun lalu. Salah satu penyebabnya adalah pembukaan fasilitas produksi baru.
Pembukaan Fasilitas Produksi Baru
Menurut panduan dari manajemen, INCO diperkirakan akan menambah penjualan sebanyak 1,7 juta wmt saprolite pada tahun 2025, yang terdiri dari 1,4 juta wmt dari Bahodopi dan 300.000 wmt dari Pomalaa. Sebelumnya, INCO tidak menjual bijih nikel saprolite dan hanya menjual nikel dalam bentuk matte.
“INCO memiliki potensi untuk mencatatkan volume produksi dan penjualan bijih nikel yang lebih tinggi dalam beberapa tahun mendatang, seiring dengan pembukaan pit baru di Pomalaa dan Bahodopi,” demikian disampaikan oleh Stockbit Sekuritas dalam laporan risetnya, yang dikutip pada Minggu (2/3/2025).
Kinerja Keuangan INCO 2024
Di sisi lain, INCO mencatatkan laba bersih sebesar USD57,8 juta pada tahun 2024, yang mengalami penurunan sebesar 79 persen dibandingkan dengan tahun 2023 yang mencapai USD274 juta. Penurunan laba bersih ini terutama disebabkan oleh peningkatan beban usaha serta pendapatan lain-lain yang berbalik menjadi rugi sebesar USD4 juta.
Baca Juga : Prospek Bisnis Saham PYFA 2025: Akselerasi Pertumbuhan dan Inovasi Strategis
Kenaikan beban usaha dipicu oleh peningkatan pada semua pos beban usaha, yang diduga terkait dengan pembukaan pit baru di Pomalaa dan Bahodopi. Sementara itu, pembalikan pendapatan lain-lain terutama disebabkan oleh berbaliknya keuntungan dari pengakuan nilai wajar aset derivatif, yang terkait dengan hak tambahan partisipasi investasi pada proyek smelter HPAL, menjadi rugi sebesar USD10 juta.
Produksi Nikel Matte
Di sisi produksi, INCO berhasil memproduksi nikel matte sebanyak 18.528 ton pada kuartal IV-2024, sehingga total volume produksi nikel matte selama tahun 2024 mencapai 71.311 ton, sedikit lebih tinggi dibandingkan target yang ditetapkan sebesar 70.805 ton.
Baca Juga : Analisis Kinerja Astra International (ASII) 2024 dan Tantangan pada 2025
Prospek Pemulihan Kinerja INCO
“Kami melihat prospek pemulihan kinerja INCO ke depan akan dipengaruhi oleh tren harga nikel di tengah kondisi oversupply, upaya perusahaan dalam melakukan efisiensi, serta pertumbuhan volume penjualan dari kontribusi bijih nikel dari pit baru di Pomalaa dan Bahodopi,” tambah laporan riset Stockbit Sekuritas.
Dengan pembukaan pit baru dan potensi peningkatan volume produksi, INCO memiliki prospek cerah untuk mencatatkan pertumbuhan kinerja pada tahun 2025. Upaya efisiensi dan pengelolaan yang baik diharapkan dapat mendukung pemulihan kinerja perusahaan di tengah kondisi pasar yang fluktuatif.
Kesimpulan
Kinerja PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diperkirakan akan pulih dan mengalami pertumbuhan pada tahun 2025 berkat pembukaan fasilitas produksi baru di Pomalaa dan Bahodopi. Meskipun mengalami penurunan laba bersih pada tahun 2024, prospek pemulihan kinerja INCO didukung oleh peningkatan volume produksi dan upaya efisiensi perusahaan. Investor dapat mempertimbangkan faktor-faktor ini dalam mengambil keputusan investasi terkait saham INCO.
1 comment