BCA Syariah Pertimbangkan Layanan Bullion Bank: Kajian Mendalam Sedang Berlangsung
BCA Syariah Kaji Potensi Bergabung dengan Bullion Bank
PT Bank BCA Syariah tengah mempelajari potensi untuk bergabung dengan layanan bullion bank atau bank emas yang baru-baru ini diluncurkan. Presiden Direktur BCA Syariah, Yuli Melati Suryaningrum, menyatakan bahwa pihaknya masih dalam tahap kajian mendalam dan komprehensif terkait bullion bank. Banyak hal yang dibutuhkan untuk bisa merealisasikannya.
Kajian Mendalam dan Komprehensif
Yuli Melati Suryaningrum menjelaskan bahwa BCA Syariah perlu mempersiapkan diri dengan matang sebelum memutuskan untuk bergabung dengan bullion bank.
“Kami masih mempelajari bullion itu ya, market-nya gimana, karena ada yang matters juga yang harus kita siapkan, yaitu secara institusi kami harus punya audit emas sendiri, terus harus punya risk management untuk emas sendiri, dan sebagainya itu tentu tidak mudah dan harus kita rencanakan dengan sebaik-baiknya. Jadi kami masih dalam tahap mempelajari hal tersebut,” ujar Yuli dalam kegiatan Media Update, Pemaparan Kinerja BCA Syariah 2024- Evolve with Agility di Kantor Pusat BCA Syariah, Jakarta, Jumat (28/2/2025).
Baca Juga : Pertumbuhan Kredit BBNI Januari 2025 Capai 10,3%, Laba Bersih Naik 9,7%
Potensi Bullion Bank di Indonesia
Bullion bank atau bank emas adalah layanan perbankan yang berfokus pada penyimpanan, pembiayaan, dan perdagangan emas. Layanan ini memungkinkan nasabah untuk menyimpan emas dalam bentuk fisik atau digital, serta memanfaatkan emas sebagai jaminan untuk mendapatkan pembiayaan.
Di Indonesia, bullion bank dikelola oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian. Layanan ini mencakup tabungan emas, penitipan emas, pembiayaan emas, dan deposito emas. Kehadiran bullion bank diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan memberikan alternatif investasi yang aman bagi masyarakat.
Baca Juga : Goldman Sachs: Perkirakan Rupiah Jadi yang Terburuk di Asia
Langkah Strategis BCA Syariah
BCA Syariah melihat potensi besar dalam bisnis bullion bank. Namun, sebelum memutuskan untuk bergabung, BCA Syariah perlu mempersiapkan infrastruktur dan manajemen risiko yang memadai.
“Secara institusi kami harus punya audit emas sendiri, terus harus punya risk management untuk emas sendiri, dan sebagainya itu tentu tidak mudah dan harus kita rencanakan dengan sebaik-baiknya,” ungkap Yuli.
Selain itu, BCA Syariah juga mempertimbangkan untuk meluncurkan produk tabungan emas sebagai langkah awal dalam ekspansi bisnisnya. Tabungan emas memungkinkan nasabah untuk menyetor dana yang kemudian dikonversi menjadi emas sesuai harga saat itu.
Kesimpulan
PT Bank BCA Syariah tengah mempelajari potensi untuk bergabung dengan layanan bullion bank atau bank emas yang baru diluncurkan. Kajian mendalam dan komprehensif sedang dilakukan untuk memastikan kesiapan institusi dalam menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di bisnis bullion bank. Dengan persiapan yang matang, BCA Syariah berharap dapat memberikan layanan yang optimal dan mendukung pertumbuhan investasi emas di Indonesia.
Post Comment