
Penurunan Laba Bersih
Emiten perusahaan pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) melaporkan penurunan laba sebesar 27,83% sepanjang tahun 2024. Berdasarkan laporan keuangan terbaru yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba tahun berjalan emiten ini per Desember 2024 tercatat sebesar Rp1,4 triliun. Pada tahun 2023, laba yang dibukukan mencapai Rp1,94 triliun.
Pendapatan Usaha
Perusahaan yang menyediakan pembiayaan untuk kredit kendaraan dan pinjaman tunai ini mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp9,99 triliun. Angka ini meningkat 5% dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp9,51 triliun. Kenaikan pendapatan ADMF didorong oleh pendapatan dari pembiayaan konsumen yang mencapai Rp6,19 triliun, marjin murabahah sebesar Rp1,56 triliun, sewa pembiayaan sebesar Rp266,45 miliar, dan pendapatan lain-lain sebesar Rp1,95 triliun.
Kenaikan Beban Operasional
Meskipun pendapatan perusahaan mengalami pertumbuhan, laba ADMF tertekan oleh total beban yang mencapai Rp8,24 triliun. Angka ini meningkat 17,22% dibandingkan tahun sebelumnya. Beban yang mengalami kenaikan paling signifikan adalah bagi hasil sukuk mudharabah, yang meningkat dari Rp29,98 miliar menjadi Rp61,57 miliar. Selain itu, beban bunga dan keuangan, penyisihan kerugian penurunan nilai, serta beban pemasaran juga mengalami peningkatan.
Baca Juga : Strategi Bisnis Adira Finance (ADMF) pada Tahun 2025
Total Aset dan Liabilitas
Per Desember 2024, perusahaan mencatatkan total aset sebesar Rp32,59 triliun. Angka ini naik dari Rp31 triliun pada 31 Desember 2023. Liabilitas dan ekuitas ADMF tercatat masing-masing sebesar Rp21,03 triliun dan Rp11,55 triliun.
Kinerja Saham
Pada perdagangan hari ini, saham ADMF mengalami penurunan sebesar 1,82% ke level Rp9.625. Sepanjang tahun berjalan, saham ADMF telah mengalami penurunan sebesar 4,06%.
Informasi Tambahan
ADMF merupakan bagian dari grup MUFG. PT Bank Danamon Tbk, yang 92,47% sahamnya dimiliki oleh MUFG, memiliki pengaruh signifikan dalam operasional Adira Finance. Sepanjang 2024, Adira Finance mencatatkan total pembiayaan baru sebesar Rp36,6 triliun. Pembiayaan tersebut masih didominasi sektor otomotif dengan porsi 73%. Sisanya, 27%, berasal dari sektor non-otomotif. Rasio kredit bermasalah (non-performing financing atau NPF) masih terjaga di level 2,2%.