
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati telah mengurangi anggaran perjalanan dinas Kementerian Keuangan sebesar Rp736,32 miliar untuk tahun 2025. Dengan demikian, total pengeluaran yang awalnya mencapai Rp1,52 triliun kini tersisa Rp789,7 miliar.
> “Anggaran perjalanan dinas berkurang dari Rp1,52 triliun menjadi Rp789,77 miliar,” kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR RI pada Kamis (13/2/2025).
Selain itu, semua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kemenkeu yang akan melakukan perjalanan dinas diwajibkan untuk menggunakan sistem elektronik perjalanan dinas (e-Perjadin). Ketentuan ini bersifat wajib agar tujuan perjalanan dan anggaran yang diperlukan dapat dipantau dengan baik.
> “Perjalanan dinas sekarang harus menggunakan e-Perjadin, sehingga kita bisa memantau berapa banyak, ke mana, dan seberapa sering, yang juga berfungsi untuk meningkatkan efisiensi,” tambahnya.
Upaya efisiensi anggaran di Kementerian Keuangan merupakan respons terhadap Inpres Nomor 1 Tahun 2025. Pemangkasan anggaran Kemenkeu tahun ini mencapai Rp8,99 triliun dari total pagu anggaran sebesar Rp53,19 triliun.
Pemangkasan Anggaran Program
- Kebijakan Fiskal: Efisiensi anggaran sebesar Rp47,35 miliar, mengubah alokasi dari Rp59,19 miliar menjadi Rp11,84 miliar.
- Pengelolaan Penerimaan Negara: Pemangkasan sebesar Rp716,02 miliar, mengubah alokasi dari Rp2,39 triliun menjadi Rp1,67 triliun.
- Pengelolaan Belanja Negara: Pengurangan sebesar Rp37,18 miliar, sehingga totalnya menjadi Rp8,27 miliar dari sebelumnya Rp45,45 miliar.
- Pengelolaan Perbendaharaan, Kekayaan Negara, dan Risiko: Pemotongan sebesar Rp137,78 miliar, sehingga menjadi Rp100,36 miliar dari alokasi awal sebesar Rp238,14 miliar.
- Dukungan Manajemen: Efisiensi sebesar Rp8,05 triliun, mengubah alokasi dari Rp50,47 triliun menjadi Rp42,41 triliun.
Sri Mulyani menegaskan bahwa untuk mencapai efisiensi tersebut, beberapa prinsip dan strategi diterapkan sesuai dengan Inpres. Belanja gaji tidak akan mengalami efisiensi, sementara belanja barang dan belanja modal akan dilakukan efisiensi.
> “Untuk mencapai hal tersebut, kami menerapkan beberapa prinsip dan strategi sesuai dengan Inpres. Belanja gaji tidak akan mengalami efisiensi, sementara belanja barang dan belanja modal akan dilakukan efisiensi,” ungkap Sri Mulyani.