Komitmen Pemerintah
Pemerintah berkomitmen untuk melanjutkan program stabilitas harga menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Ramadan dan Idul Fitri, serta menyiapkan Stimulus Ekonomi guna meningkatkan daya beli masyarakat dan daya saing pelaku usaha.
Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa gerakan nasional untuk mengendalikan inflasi pangan akan terus berlanjut hingga 2025 demi mendukung ketahanan pangan dan menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
“Pemerintah akan memberikan stimulus pada hari lebaran tahun ini melalui program yang diteruskan dari program Nataru sebelumnya, yaitu diskon harga tiket pesawat,” ungkap Airlangga dalam konferensi pers High Level Meeting Tim Pengendalian Inflasi Pusat (HLM TPIP) pada Jumat (31/1/2025).
Baca Juga : Tantangan dan Peluang Ekonomi Indonesia 2025: Penurunan Kelas Menengah hingga Depresiasi Rupiah
Program Diskon dan Stimulus
Selanjutnya, akan diadakan kembali Hari Belanja Nasional (Harbolnas) 2025, program Every Purchase Is Cheap atau EPIC Sales 2025, serta Belanja di Indonesia Aja (BINA) Diskon.
“Pada tahun 2025, juga akan diterapkan diskon tarif tol dan stabilisasi harga pangan,” tambahnya.
Paket Stimulus Ekonomi
Menurut Airlangga, paket stimulus ekonomi yang telah berjalan mencakup:
- Bantuan pangan untuk 16 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebesar 10 kilogram per bulan selama Januari-Februari.
- Diskon tarif listrik selama dua bulan pada Januari-Februari.
- Insentif PPN DTP untuk sektor properti dan otomotif serta PPh untuk sektor padat karya.
“Selain itu, penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Kuartal I-2025 akan didorong, dan diharapkan panen padi akan lebih optimal dibandingkan tahun lalu pada kuartal ini,” jelas Airlangga.
Program Lainnya
Beberapa program lain yang diharapkan dapat terus didorong meliputi:
- Skema kredit untuk sektor padat karya, terutama untuk platform dengan nilai Rp500 juta hingga Rp10 miliar dengan jangka waktu fleksibel antara 5 hingga 8 tahun.
- Subsidi bunga untuk para debitur, dengan anggaran yang dialokasikan sebesar Rp20 triliun, melengkapi total KUR menjadi Rp300 triliun.