Hashim Djojohadikusumo: Kembali Mengambil Alih Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)

Hashim Djojohadikusumo di Rumorkan akan Kembali Mengambil Alih Saham PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)

Hashim Djojohadikusumo, adik dari Presiden Prabowo Subianto, dikabarkan akan kembali menjadi pemegang saham di PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI). Sebelumnya, Hashim pernah memiliki 40% saham di perusahaan ini.

Alasan Kehilangan dan Kembalinya Hashim

CEO Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo pernah memiliki 40% saham di PT Adaro Indonesia (ADRO), tetapi sahamnya dijual pada tahun 2001. Kini, ada kabar bahwa Hashim ingin kembali menjadi pemilik melalui perusahaan investasi yang tidak secara langsung menggunakan namanya.

Rumor Kembalinya Hashim

Meskipun masih berupa rumor, banyak pihak menarik perhatian karena Hashim adalah pemilik lama dari AADI. Ada spekulasi bahwa Hashim mungkin akan kembali melalui perusahaan investasi yang dimiliki oleh keluarganya.

Dampak pada Saham AADI

Kabar kembalinya Hashim ke AADI menarik perhatian banyak investor karena potensi perubahan kepemilikan yang signifikan. Ini juga bisa mempengaruhi harga saham dan strategi bisnis perusahaan.

BACA JUGA : Rencana Merger Bank MNC Internasional (BABP) dan Bank Nationalnobu (NOBU) Belum Terwujud, OJK Beri Penjelasan

Profil Perusahaan PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI)

AADI adalah perusahaan holding yang beroperasi di segmen batubara termal, logistik, lahan, investasi, dan kelistrikan. Perusahaan ini memiliki dan mengelola 7 lokasi penambangan batubara termal di Kalimantan Selatan, Sumatera Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Performa Saham

  • Harga Saham: IDR 9.075 (per 23 Januari 2025)
  • Kapitalisasi Pasar: IDR 70,860,702 juta
  • EPS: IDR 1.491
  • PE Ratio: 6 kali

Laporan Keuangan

AADI baru-baru ini mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 5 Desember 2024. Harga sahamnya dibuka pada level Rp 6.650 per lembar dan mencapai Rp 8.900 per lembar pada penutupan perdagangan. Dana hasil IPO mencapai Rp 4,28 triliun setelah dikurangi biaya penawaran umum.

Investasi dan Penggunaan Dana IPO

Dari dana IPO, AADI telah menggunakan Rp 1,12 triliun untuk membayar kembali kepada PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) dan Rp 635,52 miliar untuk melunasi sebagian pinjaman kepada Adaro Indonesia. Dana yang tersisa, sebesar Rp 2,52 triliun, ditempatkan di PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dengan bunga 6% per tahun.

Rencana Dividen

AADI merencanakan untuk memberikan dividen sebesar 45% dari laba bersih konsolidasi mulai tahun buku 2025.

Disclaimer : Keputusan Investasi menjadi tanggung jawab investor

2 comments

Post Comment