Ceruk pasar dari PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, PT Citilink Indonesia, dan Pelita Air Service (PAS) perlu diperhatikan sebelum Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melakukan merger terhadap ketiga maskapai pelat merah tersebut.
Analisis Pangsa Pasar
Pengamat penerbangan Alvin Lie menyatakan bahwa merger ini berpotensi mengakibatkan hilangnya pangsa pasar salah satu dari ketiga maskapai BUMN. Hal ini bisa terjadi jika konsolidasi tidak direncanakan dengan baik.
Saat ini, ceruk pasar Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Pelita Air Service memiliki karakteristik yang berbeda. Garuda menargetkan konsumen dengan latar belakang ekonomi menengah ke atas. Di sisi lain, Citilink dan Pelita Air beroperasi sebagai low-cost carrier (LCC) yang menawarkan tiket dengan harga lebih terjangkau.
“Selama ini, masing-masing maskapai sudah memiliki pangsa pasar dan karakteristik yang unik, serta goodwill yang berbeda. Jika digabungkan, banyak aset yang akan hilang karena pasar mereka tidak sama,” ungkap Alvin, seperti dikutip dari MNC Portal, Minggu (5/1/2025).
Alvin berpendapat bahwa jika merger dilakukan dengan menggabungkan ketiga perusahaan menjadi satu entitas, ada kemungkinan salah satu pangsa pasar akan hilang. Dalam konteks ini, pertanyaan penting yang perlu diajukan adalah pasar mana yang akan menjadi fokus Kementerian BUMN dalam aksi korporasi ini?
“Pasar Pelita, Citilink, dan Garuda itu berbeda. Jadi, pasar mana yang akan menjadi target? Jika fokus pada pasar Citilink, maka pasar Garuda akan hilang, dan sebaliknya,” jelasnya.
Merger yang dimaksud bisa berarti pembentukan satu perusahaan baru atau hanya pengelolaan di bawah satu koordinasi, sementara masing-masing perusahaan tetap beroperasi. Hal ini perlu dijelaskan oleh pemerintah, ungkapnya.
Alternatif Penguatan Konektivitas Udara
Alvin berpendapat bahwa penguatan konektivitas udara di Indonesia tidak harus dilakukan melalui merger. Ia mencontohkan langkah Garuda yang bergabung dengan SkyTeam sebagai bukti bahwa penguatan jaringan konektivitas dapat dilakukan antar maskapai.
“Konektivitas tidak harus berasal dari satu perusahaan. Kita bisa belajar dari Garuda yang kini menjadi anggota SkyTeam, yang terdiri dari berbagai maskapai, namun tetap membangun jaringan untuk menciptakan konektivitas tanpa batas,” jelasnya.
Kinerja dan Efisiensi Saat Ini
Saat ini, Garuda dinilai telah beroperasi dengan lebih efisien dan sehat dari segi manajemen. “Citilink juga telah menunjukkan kinerja yang baik, sekarang tinggal menunggu tujuan pemerintah terkait merger,” tambahnya.
Perbaikan Ekosistem Penerbangan
Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya merger antara Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, dan Pelita Air Service untuk memperbaiki ekosistem penerbangan di tanah air. Ia memastikan bahwa konsolidasi ketiga maskapai milik negara tersebut telah menjadi bagian dari peta jalan industri penerbangan dan harus diselesaikan dalam enam bulan ke depan.
“Ini adalah bagian dari roadmap yang harus diselesaikan dalam enam bulan ke depan. Kenapa saya kumpulkan hari ini? Ini menjadi bagian dari diskusi,” kata Erick setelah mengadakan pertemuan dengan BUMN di sektor aviasi di kantornya.
Ia menyatakan bahwa prioritasnya adalah menggabungkan Pelita Air ke dalam Garuda Indonesia Grup sebelum membahas penggabungan Garuda Indonesia dengan Holding BUMN di bidang aviasi dan pariwisata (InJourney).
Setelah mengumpulkan Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, AirNav Indonesia, dan PT Angkasa Pura Indonesia (API) di kantornya, ia menjelaskan bahwa secara entitas, maskapai BUMN akan tetap terpisah dari API.
“Antara bandara dan penerbangan akan tetap dipisahkan. Namun, untuk penerbangan, kita akan membahas bagaimana sinergi dan restrukturisasi yang diperlukan,” tuturnya.
Analisis dan Saran
Mengingat potensi dan tantangan yang ada, para pengamat menyarankan bahwa langkah merger ini perlu dilakukan dengan perencanaan yang matang dan pemahaman mendalam tentang ceruk pasar masing-masing maskapai. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan alternatif lain seperti kemitraan strategis antar maskapai tanpa harus melakukan penggabungan penuh.