Jakarta – PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) telah menjalin kemitraan dengan XtalPil, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam teknologi fisika kuantum, robotika, dan kecerdasan buatan (AI) untuk memajukan sektor farmasi. Melalui kolaborasi ini, PYFA berencana untuk merevolusi proses penelitian dan pengembangan (R&D) dari pendekatan yang berbasis tenaga kerja menjadi model yang lebih mengutamakan otomatisasi dan alur kerja berbasis komputasi.
Keunggulan Penggunaan AI dalam R&D Farmasi
Data R&D yang dihasilkan dengan cepat akan dihubungkan dengan ratusan model AI, yang memungkinkan prediksi dan validasi kandidat obat baru dilakukan dengan lebih efisien, sehingga secara signifikan menurunkan biaya dan waktu yang diperlukan untuk eksperimen. Chief of Strategic Development Officer Pyridam Farma, Widjanarko Brotosaputro, menyatakan bahwa perubahan ini akan mempercepat proses uji coba obat dengan meningkatkan akurasi data yang diperoleh.
Transformasi Strategis dalam Proses Uji Coba Obat
Widjanarko menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari transformasi strategis untuk melaksanakan uji coba obat yang lebih akurat, sehingga dapat meningkatkan kemampuan PYFA dalam menjaga kinerja produk farmasinya. “R&D yang didukung oleh AI memungkinkan kami untuk memprediksi profil keamanan dan efektivitas obat sejak tahap awal, memberikan solusi kesehatan yang bermanfaat bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Jumat, 3 Februari 2025.
Efisiensi dan Keuntungan bagi Investor
Kemitraan ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam penelitian dan pengembangan, menekan biaya, serta mempercepat waktu peluncuran produk, yang akan berdampak positif pada profitabilitas. “Kerja sama ini membuka peluang besar bagi para investor melalui pemanfaatan teknologi canggih dalam pengembangan obat, memperkuat posisi PYFA di pasar global, dan mempercepat pertumbuhan perusahaan,” tambah Widjanarko.