Kuala Lumpur, Malaysia – Malaysia Airlines menghentikan operasional jet Airbus A330neo hanya beberapa hari setelah penerbangan perdananya. Penghentian ini disebabkan oleh masalah teknis yang berkaitan dengan keselamatan.
Isu Teknis dan Keselamatan
“Kami menemukan bahwa masalah ini berasal dari pabrik, yang berdampak pada reputasi dan citra Malaysia Airlines,” ungkap Kepala Eksekutif Izham Ismail dalam wawancara dengan New Straits Times, dilansir oleh AFP pada Senin (23/12/2024). “Keselamatan adalah prioritas utama. Saya tidak akan mengambil risiko apapun yang berkaitan dengan keselamatan,” tegasnya.
Komponen yang Bermasalah
Izham menyatakan bahwa kesalahan teknis pada pesawat baru tersebut “tidak dapat diterima” dan sangat memalukan bagi pihaknya. Sayangnya, rincian mengenai masalah teknis yang terjadi tidak diungkapkan. Namun, situasi ini menjadi kemunduran baru bagi maskapai yang sudah menghadapi berbagai tantangan, termasuk pengurangan rute dan tenaga kerja.
Akuisisi Airbus A330neo
Pada tahun 2022, Malaysia Airlines telah menyetujui untuk mengakuisisi 20 pesawat Airbus A330neo sebagai bagian dari upaya memperbarui armada pesawat berbadan lebar mereka. A330neo menggunakan mesin Rolls-Royce Trent 7000 yang dikenal lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar.
“Kami memerlukan investigasi dari Airbus dan Rolls-Royce untuk menemukan akar penyebab masalah ini pada pesawat baru,” tambah Izham. Rolls-Royce telah mengonfirmasi kepada media bahwa mereka menemukan komponen yang mengalami kerusakan. Sementara itu, Airbus menyatakan siap memberikan dukungan kepada Malaysia Airlines.