Regular-investor.com – PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) hari ini secara resmi menjalin kerja sama dengan Asian Development Bank (ADB) dan Bank DBS Indonesia untuk mempercepat adopsi motor listrik di Indonesia.
Kerja sama ini ditandai dengan pendanaan total sebesar USD15 juta, yang akan digunakan untuk memperkuat investasi dan ekspansi TOBA melalui PT Energi Kreasi Bersama (Electrum).
Rincian pendanaan tersebut mencakup USD5 juta dari ADB, USD5 juta dari Bank DBS Indonesia, dan USD5 juta dari Australian Climate Finance Partnership (ACFP), yang dikelola oleh ADB.
“Pendanaan sebesar USD15 juta ini akan dialokasikan untuk pengadaan motor listrik dan pembangunan stasiun penukaran baterai (BSS) di seluruh Indonesia,” kata Co-CEO TOBA, Pandu Sjahrir, dalam pernyataan resminya, Selasa (17/12/2024).
Melalui kolaborasi ini, Pandu berharap dapat mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 123.000 ton per tahun, serta menyediakan solusi mobilitas yang lebih ramah lingkungan, terjangkau, dan mudah diakses oleh masyarakat.
Pandu menambahkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah penting bagi TBS—sebuah inovasi yang mengintegrasikan pendanaan hibah, pembangunan, dan aspek komersial untuk proyek infrastruktur di Indonesia.
Ia juga menyatakan bahwa hal ini mencerminkan perkembangan TBS menjadi institusi yang lebih kuat dan mampu menjalin kemitraan strategis dengan lembaga keuangan pembangunan (DFI) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“TBS sangat menghargai kepercayaan yang diberikan oleh ADB, ACFP, dan Bank DBS Indonesia kepada Electrum, yang menunjukkan potensi besar di sektor kendaraan listrik dan transisi energi di Indonesia,” tutup Pandu.
Pandu menegaskan bahwa semua pihak sepakat bahwa transisi energi merupakan langkah penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih baik. Ia menyatakan bahwa pembiayaan ini tidak hanya memperkuat komitmen Perusahaan, tetapi juga memberikan sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk mewujudkan visi tersebut.
“Melalui Electrum, kami berupaya mengatasi tantangan utama yang selama ini menghambat adopsi kendaraan listrik, seperti biaya awal yang tinggi dan kekhawatiran mengenai jarak tempuh,” kata Pandu.
Dengan menyediakan sepeda motor listrik berkualitas tinggi yang didukung oleh jaringan penukaran baterai yang luas, TOBA berkomitmen untuk memberikan solusi yang relevan bagi kebutuhan masyarakat.
Dukungan dari mitra-mitra ini juga merupakan langkah krusial untuk memastikan bahwa dampak lingkungan, sosial, dan kesetaraan gender dari inisiatif ini dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.
Sebagai pasar otomotif terbesar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki lebih dari 148 juta sepeda motor, namun hanya sekitar 26.000 yang berbasis listrik. Mengurangi emisi di sektor transportasi menjadi salah satu langkah penting dalam mencapai target net-zero emisi Indonesia pada tahun 2060.
Melalui Electrum, TOBA menawarkan solusi inovatif yang tidak hanya berfokus pada keberlanjutan, tetapi juga memudahkan masyarakat untuk beralih ke transportasi listrik yang praktis dan terjangkau.
“Indonesia tengah mengalami urbanisasi yang cepat dan peningkatan kepemilikan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor. Melalui kolaborasi dengan TBS dalam proyek ini, ADB bertujuan untuk meningkatkan keandalan sepeda motor listrik dan memperluas pilihan transportasi berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia,” ungkap Direktur Jenderal Operasi Sektor Swasta ADB, Suzanne Gaboury, dalam kesempatan yang sama.
Sebagai pembiayaan sektor swasta pertama ADB untuk industri kendaraan listrik di Indonesia, Suzanne menyatakan bahwa kolaborasi ini menunjukkan bahwa solusi mobilitas listrik tidak hanya memiliki potensi komersial, tetapi juga diharapkan dapat menarik lebih banyak investasi di sektor ini.
Dukungan dari ACFP—program yang didanai oleh Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia—menegaskan pentingnya pendekatan yang mengintegrasikan aksi iklim dengan manfaat sosial dalam pengembangan industri mobilitas listrik, termasuk pemberdayaan perempuan dan peningkatan peluang ekonomi bagi kelompok masyarakat yang kurang terwakili.
“Kami sangat antusias dapat berkontribusi dalam upaya mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” kata Heru Hatman, Direktur Eksekutif Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia.
Heru menekankan bahwa tidak ada satu pihak yang dapat mengatasi tantangan perubahan iklim secara mandiri. Pengembangan ekosistem yang kuat melalui kemitraan antara berbagai pemangku kepentingan akan mempercepat transisi menuju ekonomi yang rendah karbon.
“Sebagai koordinator pinjaman hijau dan mitra terpercaya dalam solusi pembiayaan berkelanjutan, program ini sejalan dengan Prinsip Pinjaman Hijau dan komitmen Bank DBS Indonesia untuk mendukung transisi Asia menuju masa depan yang lebih rendah karbon,” tambah Heru.
Dengan komitmennya yang tercantum dalam TBS2030, TOBA telah menjadi pendorong utama keberlanjutan di Indonesia, dengan fokus pada pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan mobilitas hijau.
Melalui Electrum, yang didirikan pada tahun 2021, TBS terus berinovasi dalam perakitan motor listrik, teknologi baterai, dan infrastruktur pengisian daya. Semua ini merupakan bagian penting dari strategi TBS2030 yang berkomitmen untuk menjadikan bisnis hijau tidak hanya berkelanjutan tetapi juga menguntungkan.
Kerja sama dengan ADB, ACFP, dan Bank DBS Indonesia ini menjadi standar baru dalam pembiayaan infrastruktur di Indonesia—sebuah pendekatan yang mengintegrasikan inovasi dan pertumbuhan jangka panjang dalam transisi energi nasional, kata Pandu.
Inisiatif ini juga akan mempercepat upaya kami untuk meredefinisi transportasi di Indonesia.
Kami berkomitmen untuk menyediakan mobilitas yang ramah lingkungan, terjangkau, dan berkelanjutan bagi masyarakat, sambil mendukung target nasional dalam menghadapi perubahan iklim.
“Electrum bukan hanya sekadar bisnis—ini adalah dedikasi kami untuk menciptakan masa depan Indonesia yang lebih bersih dan tangguh,” tambah Pandu.