Regular-investor.com – PT Meratus Jasa Prima Tbk (KARW), perusahaan yang bergerak di bidang logistik maritim, memberikan klarifikasi terkait status saham mereka yang kini berada di papan pemantauan khusus akibat ekuitas negatif. Penjelasan ini disampaikan dalam acara public expose (pubex) insidentil pada hari Jumat.
Direktur KARW, Heru Adiwaskito, mengungkapkan bahwa manajemen menyadari tantangan ekuitas negatif dan berkomitmen untuk memperbaikinya melalui langkah-langkah strategis terencana. “Target untuk tahun 2025 sedang kami siapkan. Perusahaan akan terus berfokus pada perbaikan kinerja secara mandiri dan independen,” ujar Heru dalam pubex di Intiland Tower, Jakarta Pusat.
Heru menambahkan, “Kami menyadari bahwa ruang yang kami miliki terbatas, sehingga setiap keputusan terkait strategi ekuitas harus dievaluasi secara mendalam dan hati-hati.” Prioritas perusahaan saat ini adalah memperbaiki kinerja keuangan yang berlandaskan saldo kas untuk meningkatkan kapasitas operasional.
Corporate Secretary KARW, Ike Andriani, menambahkan bahwa manajemen tengah fokus pada peningkatan kinerja internal sambil mempertimbangkan langkah-langkah strategis untuk mengatasi masalah ekuitas negatif dan status saham di papan pemantauan khusus. Ike juga menyatakan, “Jika ada rencana aksi korporasi seperti penerbitan saham baru melalui rights issue untuk meningkatkan ekuitas, kami akan menginformasikannya kepada publik.”
Status Ekuitas dan Pergerakan Saham
Sebagai informasi, saat ini KARW berada di papan pemantauan khusus dengan notasi 5, yang menunjukkan adanya ekuitas negatif dalam laporan keuangan terakhir. Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2024, KARW mengalami defisiensi modal sebesar USD32,29 juta (Rp489 miliar). Untuk keluar dari FCA dengan notasi 5, perusahaan perlu mengubah ekuitas negatif menjadi positif di masa mendatang.
Selain itu, saham KARW mengalami kenaikan signifikan setelah diakuisisi oleh Meratus, dengan kenaikan mencapai 11.000 persen sepanjang tahun 2024. Pada 13 Desember 2024, harga saham KARW tercatat di Rp4.640, menjadikannya top gainers tahun ini.
Sejak 1 Februari 2024, pemegang saham mayoritas KARW adalah PT Saranakelola Investa (SKI) dari Grup Meratus, yang mengakuisisi 80,19 persen saham dari ICTSI Far East Pte. Ltd., kemudian mengganti nama perusahaan menjadi PT Meratus Jasa Prima Tbk. Akuisisi ini juga memicu spekulasi mengenai backdoor listing dan masuknya Abu Dhabi Ports Group (AD Ports), meskipun manajemen KARW membantah keterlibatan AD Ports dalam pengelolaan Pelabuhan Patimban.
Manajemen KARW menyatakan komitmennya untuk terus memberikan informasi terkini dan transparan terkait langkah-langkah strategis perusahaan di masa mendatang.