REGULAR INVESTORS – Emiten produsen bahan kimia, PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE), berhasil meraih fasilitas pinjaman senilai lebih dari Rp24,8 miliar dari PT Bank Resona Perdania. Perjanjian fasilitas pinjaman ini ditandatangani pada 26 November 2024.
Menurut Direktur Utama SMLE, Siu Min, nilai total fasilitas mencapai Rp24,8 miliar dan USD120 ribu. “Nilai total fasilitas hingga Rp24,8 miliar dan USD120 ribu,” ujar Siu Min dalam keterbukaan informasi BEI, Sabtu (30/11/2024).
Detail Fasilitas Pinjaman
Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari:
- Fasilitas Pinjaman Berjangka: Senilai Rp4,8 miliar dengan jangka waktu hingga 25 November 2030.
- Fasilitas Pinjaman Bergulir: Senilai Rp20 miliar dengan jangka waktu hingga 26 November 2025.
- Fasilitas Forward Exchange: Sejumlah USD120 ribu dengan jangka waktu hingga 26 November 2025.
“Fasilitas pinjaman ini akan digunakan sebagai opsi tambahan pembiayaan untuk mendukung belanja modal yang telah direncanakan perseroan,” jelas Siu Min.
Kinerja Keuangan Hingga Kuartal III-2024
Hingga kuartal III-2024, SMLE mencatat pendapatan sebesar Rp168,92 miliar, naik 21 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp139,72 miliar. Sementara itu, pertumbuhan laba bersih naik tipis menjadi Rp4 miliar atau 2,38 persen dibandingkan dengan total pendapatan.
Fokus Masa Depan dan Target Pertumbuhan
Ke depan, perseroan berfokus pada pengembangan pasar bahan baku kimia, terutama terkait rencana pengembangan lini produk bahan baku fragrance dan farmasi yang dijalankan oleh anak usahanya, PT Sinar Aroma Sentosa (Sinarom). Sinarom berfokus pada bidang usaha pengolahan bahan baku (blending) untuk memenuhi permintaan pelanggan dan pengembangan pasar yang lebih luas.
SMLE menargetkan pertumbuhan pendapatan hingga 43 persen pada 2025, dengan laba bersih ditargetkan sebesar 4 persen dari total pendapatan perseroan. “Dengan jumlah formulasi dan prototipe yang telah berhasil melalui berbagai rangkaian pengujian kualitas oleh calon pelanggan, diharapkan dapat menjadi penjualan langsung pada 2025,” kata Siu Min dalam Paparan Publik, Kamis (28/11/2024).