REGULAR INVESTORS – PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) melaporkan hasil kinerja keuangan dan produksi hingga kuartal III-2024 pada Jumat (29/11/2024).
Peningkatan Laba dan Pendapatan
Dalam siaran pers perusahaan, BRMS mencatat laba bersih sebesar USD16,43 juta selama periode 9 bulan di 2024 (9M 2024), naik 54 persen secara tahunan (Year on Year/YoY) dari periode yang sama tahun sebelumnya sebesar USD10,64 juta.
Kenaikan laba bersih ini didukung oleh pertumbuhan pendapatan signifikan sebesar 231 persen YoY, dari USD32,74 juta pada 9 bulan di 2023 menjadi USD108,48 juta pada 9 bulan pertama di 2024. Laba usaha BRMS juga meningkat tajam, yakni 189 persen YoY menjadi USD28,56 juta.
Peningkatan Produksi Emas
Produksi emas BRMS juga mengalami lonjakan sebesar 176 persen YoY, dari 16.437 ons (511 kg) pada 9 bulan di 2023 menjadi 45.366 ons (1.411 kg) selama Januari-September 2024. Selain itu, harga jual rata-rata (ASP) emas BRMS naik 23 persen YoY, dari USD1.914 per troy ons pada 9M 2023 menjadi USD2.347 per troy ons pada 9M 2024.
Penjelasan Pimpinan BRMS
Direktur Utama BRMS, Agus Projosasmito, menjelaskan, “Ada dua faktor utama yang mendukung kinerja keuangan BRMS yang kuat tahun ini. Pertama, produksi emas kami terus meningkat berkat rata-rata kadar emas yang lebih tinggi selama 2024. Kedua, harga jual emas yang lebih tinggi di tahun ini juga memberikan dampak positif pada hasil keuangan perusahaan.”
Rencana Pengembangan Tambang
Direktur sekaligus Chief Financial Officer BRMS, Charles Gobel, mengatakan bahwa perusahaan saat ini sedang dalam proses mendapatkan fasilitas pinjaman untuk mendanai pengembangan tambang bawah tanah di Palu. “Kami berharap dapat mulai mengolah bijih dengan kandungan emas yang lebih tinggi dari tambang bawah tanah di Palu pada akhir 2027,” katanya.
Cadangan Mineral JORC
Sementara itu, Direktur sekaligus Investor Relations Officer BRMS menambahkan, “Kami berharap dapat mempublikasikan data cadangan mineral berdasarkan standar JORC (Joint Ore Reserves Committee) bulan depan. Data ini akan mencakup prospek kadar emas yang lebih tinggi dari tambang bawah tanah di lokasi River Reef (Poboya, Palu).”