REGULAR INVESTORS – Produsen susu Cimory, PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY), telah mengumumkan bahwa Komisaris Perseroan, Wenzel Sutantio, melakukan transaksi penjualan saham.
Dalam laporan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Wenzel menjual sebanyak 8.192.400 saham CMRY, yang setara dengan 0,1 persen, pada tanggal 22 dan 28 November 2024. Harga per saham dalam transaksi tersebut adalah Rp5.500.
“Transaksi ini bertujuan untuk investasi,” ungkap Sekretaris Perusahaan CMRY, Dinar Primsari, pada hari Jumat (29/11/2024).
Dengan penjualan ini, Wenzel Sutantio berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp45,05 miliar.
Setelah menjual sahamnya di CMRY, total kepemilikan saham Wenzel berkurang menjadi 561,8 juta saham, yang merupakan 7,08 persen dari total sebelumnya 570 juta saham atau 7,18 persen.
Analis CGSI Sekuritas Baruna Arkasatyo mengungkapkan bahwa kinerja CMRY hingga saat ini sesuai dengan proyeksi yang telah ditetapkan oleh CGSI.
“Kami telah meningkatkan proyeksi pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2024 hingga 2026 sebesar 1-3 persen dan 4-6 persen, karena kami memperkirakan bahwa harga jual rata-rata (ASP) untuk segmen produk susu akan mengalami kenaikan sebesar 1-3 persen,” ujarnya dalam laporan riset yang dikutip pada Selasa (13/8/2024).
Baruna optimis bahwa CMRY akan mampu mempertahankan harga premium untuk produk susu UHT. Hal ini disebabkan oleh langkah kompetitor mereka, PT Ultra Jaya Milk & Industry Tbk (ULTJ), yang juga menaikkan ASP sebesar 3-4 persen, sehingga produk UHT Cimory tetap 10 persen lebih terjangkau dibandingkan ULTJ.
“Kami juga telah meningkatkan proyeksi pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) untuk pendapatan dari segmen makanan konsumen pada tahun 2024-2025 dari 16 persen dan 10 persen menjadi 17 persen dan 11 persen, yang mencerminkan kinerja di semester pertama serta penerimaan positif terhadap produk baru kami, nugget Kanzler pedas, berdasarkan pemeriksaan saluran yang kami lakukan pada bulan Juli,” tambahnya.