REGULAR INVESTORS – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel melaporkan peningkatan volume produksi hingga September 2024. Produksi bijih nikel tercatat lebih dari 16,27 juta wet metric tonnes (wmt), mengalami kenaikan sebesar 12% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Produksi FeNi dari smelter RKEF juga menunjukkan peningkatan sebesar 39%, mencapai 95.813 ton secara tahunan. Sementara itu, fasilitas HPAL berhasil memproduksi 71.531 ton MHP Ni, meningkat 47% dibandingkan tahun sebelumnya.
Fasilitas HPAL kedua, yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC), telah memulai lini produksi pertamanya pada April 2024. Secara keseluruhan, ketiga lini produksinya telah mencapai kapasitas penuh pada bulan Agustus.
Per September 2024, Harita Nickel melaporkan laba periode berjalan sebesar Rp4,83 triliun. Laba NCKL mengalami peningkatan sebesar 8,38% dibandingkan dengan periode yang sama pada September 2023, yang tercatat sebesar Rp4,46 triliun.
Trimegah Bangun Persada menginformasikan bahwa pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp20,37 triliun hingga September 2024. Pendapatan ini meningkat sebesar 17,79% dibandingkan dengan September 2023, yang mencapai Rp17,29 triliun.
Secara rinci, Harita Nickel memperoleh pendapatan dari pengolahan nikel sebesar Rp17,74 triliun hingga September 2024, meningkat 19,3% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp14,86 triliun. Sementara itu, dari sektor penambangan nikel, pendapatan tercatat sebesar Rp2,63 triliun, naik dari Rp2,43 triliun.
NCKL menghadapi peningkatan beban pokok penjualan yang mencapai Rp13,71 triliun, naik dari sebelumnya yang sebesar Rp11,16 triliun. Kenaikan terbesar dalam beban pokok penjualan berasal dari biaya produksi yang mencapai Rp13 triliun, dibandingkan dengan Rp10,38 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Hingga September 2024, total aset NCKL tercatat sebesar Rp51,69 triliun, meningkat dari Rp45,28 triliun pada Desember 2023. Di sisi lain, total liabilitas Harita Nickel mencapai Rp18,3 triliun, naik dari Rp16,8 triliun pada akhir Desember 2023, sementara ekuitas perusahaan hingga September 2024 adalah Rp28,39 triliun.
Cek Berita dan Artikel lain di Google News dan WA Channel