REGULAR INVESTORS – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memberikan informasi mengenai proses penggabungan usaha antara Garuda Indonesia, Citilink, Pelita Air, dan PT Aviasi Pariwisata Indonesia, yang lebih dikenal dengan nama InJourney, sebagai induk holding perusahaan BUMN di sektor aviasi dan pariwisata.
“Proses ini masih berlangsung, dan hingga saat ini kami terus berpartisipasi dalam diskusi untuk memastikan bahwa langkah ini sesuai dengan harapan serta memberikan hasil yang optimal bagi Garuda,” ungkap Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra, dalam Paparan Publik di Gedung Manajemen Garuda pada hari Senin (11/11).
Irfan sebelumnya menjelaskan bahwa Garuda Indonesia, Citilink, dan Pelita Air akan berada di bawah naungan InJourney. Ia menyatakan bahwa ada banyak hal yang perlu dibahas, termasuk harga tiket, kondisi ekuitas GIAA yang masih negatif, serta jumlah pesawat yang beroperasi.
“Perlu dipahami bahwa Pelita dimiliki langsung oleh Pertamina, dan bisnisnya tidak hanya terbatas pada penerbangan berjadwal. Oleh karena itu, hal ini penting untuk didiskusikan, mengingat inisiatif-inisiatif yang akan datang harus mendapatkan persetujuan dari Pertamina,” kata Irfan.
InJourney adalah ekosistem holding BUMN yang pertama di Indonesia yang berfokus pada sektor aviasi dan pariwisata. Tujuan pendirian InJourney adalah untuk mendorong revitalisasi sektor pariwisata, serta berfungsi sebagai platform untuk kolaborasi dan integrasi.
InJourney berkomitmen untuk memberikan pengalaman yang luar biasa mulai dari bandara sebagai gerbang utama, hingga perhotelan dan destinasi wisata yang menjadi inti dari pariwisata Indonesia. Hal ini diwujudkan melalui berbagai layanan seperti InJourney Airports, InJourney Retail, InJourney Hospitality, InJourney Destination Management, InJourney Tourism Development, dan InJourney Aviation Services.
Cek Berita dan Artikel lain di Google News dan WA Channel