REGULAR-INVESTOR.COM – PT Bank Rakyat Indonesi (Persero) Tbk. atau BRI mengungkapkan strategi juga langkah yang digunakan diambil perseroan pada menyokong kebijakan pemerintahan baru di dalam bawah Presiden Prabowo Subianto juga Wapres Gibran Rakabuming Raka. Seperti diketahui, kebijakan perekonomian presiden ke-8 Nusantara itu akan berfokus pada hilirisasi, pembangunan, serta energi.
Hilirisasi akan datang mengarah pada material tambang mineral juga produk-produk pertanian, seperti minyak kelapa sawit. Kemudian pemerintah juga akan fokus pada kebijakan yang mengarah pada swasembada pangan kemudian energi.
Terkait kebijakan pemerintah itu, BRI menganalisa dari sisi prospek perusahaan menghadapi kebijakan pemerintah. Hilirisasi, kata Direktur Utama BRI Sunarso, berarti tahapan penciptaan nilai tambah produk-produk tambang maupun produk-produk agrikultur pada pada negeri.
“Setiap tahapan penciptaan nilai tambah akan berdampak pada kemampuan meningkatkan penyerapan tenaga kerja,” ujar Sunarso ketika konferensi pers terkait Performa Triwulan III 2024 pada akhir Oktober lalu. Dan itu artinya, lanjut ia akan ada distribusi pendapatan yang lebih banyak baik, juga meningkatkan nilai barang yang dimaksud selama ini dijual di bentuk substansi mentah berubah jadi lebih besar besar lantaran telah melalui sentuhan teknologi, tenaga kerja, dan juga lain-lain.
Maka menurut dia, hal itu akan menyokong penyerapan tenaga kerja, meningkatkan produktivitas, dan juga memacu pertumbuhan. “Bank pasti akan menikmati bidang usaha dari peningkatan distribusi pendapatan, juga perkembangan dunia usaha yang dimaksud diperoleh dari aktivitas menghilirkan produk-produk tambang maupun produk-produk agrikultur. Jadi itu merupakan potensi bidang usaha yang mana luar biasa,” ujarnya
Sunarso memperlihatkan proses panen item kelapa sawit, yang kemudian diproduksi menjadi minyak sawit, oleokimia, atau produk-produk komestik. Jika muncul ke pada negeri, maka tahapan nilai tambah akan berada dalam di negeri. Kemudian dijual, diekspor ke mancanegara pada di negeri, Sunarso mengemukakan itu akan meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Sama halnya dengan pengembangan lebih lanjut produk-produk pangan yang mana juga berkaitan dengan penyediaan makanan bergizi.
“Singkat cerita, dari kerangka tujuan konstruksi nasional, analisisnya memang benar akan berfokus pada peningkatan kualitas human capital yang antara lain, membutuhkan swasembada pangan kemudian energi,” kata dia. Dalam kerangka bisnis, lanjut dia, proses penghiliran baik produk-produk tambang maupun hasil agrikultur akan meningkatkan aktivitas dunia usaha dan juga memeratakan pendapatan. “Itu adalah prospek industri bagi perbankan,” ujar Sunarso. (*)
Artikel ini disadur dari Langkah BRI Dukung Kebijakan Pemerintahan Baru