Respons Mendag Budi Santoso persoalan Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang digunakan Disebut Timbulkan Permasalahan pada Industri Tekstil

Sukoharjo – Menteri Perdagangan Budi Santoso miliki pendapat berbeda dengan beberapa jumlah pihak yang menganggap Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024 menyebabkan permasalahan di bidang tekstil. Menurut mantan Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) itu, Permendag yang disebutkan justru melindungi lapangan usaha tekstil.

“Permendag 8 kan baru berlaku 17 Mei, masak beberapa bulan perusahaan (tekstil) telah mati? Kan memang benar nggak mengganggu? Justru Permendag 8 dan juga sebelumnya itu melindungi bidang tekstil,” ujar Budi di mana ditemui wartawan seusai mengunjungi UMKM eksportir furnitur PT Mulya Abadi Indocarpentry yang tersebut berada di Kota Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis, 31 Oktober 2024.

Diketahui, Permendag Nomor 8 Tahun 2024 mengatur tentang Kebijakan lalu Pengaturan Impor. Budi memaparkan terkait kondisi impor tekstil harus ada pertimbangan teknis dari perindustrian. Menurutnya, Permendag Nomor 8 itu tiada ada hubungannya dengan keadaan sektor tekstil yang sedang memburuk pada waktu ini.

“Pakaian jadi juga diatur berapa kuota impornya. Terus kita mengenakan bea masuk itu telah lama. Bea masuk antidumping untuk tekstil, kan perlindungannya sudah ada banyak Permendag 8 nggak ada hubungannya, justru melindungi industri. Biar lurus ya. Mungkin sebab merek nggak tahu,” ungkapnya.

Pelaksana tugas Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan Isy Karim sebelumnya mengungkapkan Kementerian Perdagangan (Kemendag) akan mengadakan pertarungan dengan Kementerian Manufaktur untuk mengeksplorasi mengenai rencana revisi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 8 Tahun 2024.

“Minggu depan akan dibahas dengan Kemenperin,” ujar Isy Karim pada waktu ditemui usai Rapat Sinkronisasi dengan Menteri Koordinator Area Pangan ke Kantor Kementerian Perdagangan, Rabu, 30 Oktober 2024.

Selanjutnya: Komisaris Utama PT Sri Rejeki Isman Tbk. (Sritex)….