MOSKOW – Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia meluncurkan latihan kekuatan nuklir negaranya yang mana menampilkan peluncuran rudal di simulasi serangan balasan di dalam sedang meningkatnya ketegangan dengan Barat menghadapi Ukraina.
“Mengingat meningkatnya ketegangan geopolitik juga munculnya ancaman dan juga risiko eksternal baru, penting untuk miliki kekuatan strategis yang tersebut modern dan juga setiap saat siap digunakan,” kata Putin, dilansir Al Jazeera.
Dalam komentar yang digunakan disiarkan dalam televisi, Menteri Defense Andrei Belousov menyatakan untuk Presiden Rusia bahwa tujuan latihan yang dimaksud adalah untuk berlatih melancarkan “serangan nuklir besar-besaran oleh pasukan ofensif strategis sebagai respons terhadap serangan nuklir oleh musuh”.
Latihan yang disebutkan melibatkan “tiga serangkai” nuklir Rusia yang dimaksud terdiri dari rudal yang tersebut diresmikan dari darat, laut, juga udara.
Sebuah rudal balistik antarbenua Yars dirilis dari Kosmodrom Plesetsk dalam Rusia barat laut ke Kamchatka, sebuah semenanjung dalam Timur Jauh. Rudal balistik Sineva juga Bulava ditembakkan dari kapal selam, lalu rudal jelajah diperkenalkan dari pesawat pembom strategis, kata kementerian pertahanan.
Latihan rudal yang disebutkan berlangsung pada ketika kritis di pertempuran Rusia-Ukraina, setelahnya berminggu-minggu Rusia memberi sinyal untuk Barat bahwa Wilayah Moskow akan menanggapi jikalau Amerika Serikat serta sekutunya mengizinkan Kyiv menembakkan rudal jarak jarak jauh ke di wilayah Rusia.
Pada hari Senin, NATO mengemukakan bahwa Korea Utara telah dilakukan mengirim pasukan ke Rusia bagian barat, klaim yang mana tidak ada dibantah Moskow. Hari Minggu lalu, Pemimpin Rusia menyatakan bahwa penerapan perjanjian kemitraan dengan Pyongyang oleh Wilayah Moskow adalah urusannya sendiri.
Perang yang tersebut sudah berlangsung selama dua setengah tahun ini juga memasuki apa yang mana menurut pejabat Rusia sebagai fase paling berbahaya sebab Barat mempertimbangkan cara untuk meningkatkan kekuatan tanah Ukraina sementara pasukan Rusia melakukan pergerakan maju ke wilayah timur negara tersebut.
Putin menekankan pada hari Selasa bahwa persenjataan nuklir Rusia tetap menjadi “penjamin kedaulatan dan juga keamanan negara yang dimaksud dapat diandalkan”.
Artikel ini disadur dari Siap Hadapi Perang Dunia III, Rusia Gelar Latihan Senjata Nuklir Darat, Laut dan Udara