BEIRUT – Tim sepak bola penjaga perdamaian PBB terluka pada serangan roket dalam Lebanon selatan pada Selasa (29/10/2024). Menurut misi penjaga perdamaian PBB (UNIFIL) satu roket menghantam markas besarnya di Naqoura, membakar bengkel kendaraan.
“Beberapa pasukan penjaga perdamaian menderita luka ringan. Untungnya, tiada ada yang terluka parah,” ungkap UNIFIL, seraya menambahkan penyelidikan telah dilakukan diresmikan menghadapi insiden tersebut.
Kewarganegaraan pasukan penjaga perdamaian yang terluka tidak ada disebutkan.
UNIFIL memaparkan roket itu kemungkinan ditembakkan oleh “Hizbullah” atau kelompok afiliasinya.
“Kami mengingatkan Hizbullah juga semua aktor tentang kewajiban mereka untuk memverifikasi keselamatan juga keamanan personel serta properti PBB. Setiap serangan yang dimaksud disengaja terhadap mereka merupakan pelanggaran berat terhadap hukum humaniter internasional serta Resolusi 1701,” ungkap UNIFIL.
Tidak ada komentar secara langsung dari Hizbullah tentang laporan tersebut.
UNIFIL beroperasi antara Sungai Litani pada Lebanon selatan dan juga Garis Biru, yang mana berfungsi sebagai perbatasan dengan Israel, sebagai bagian dari mandatnya berdasarkan Resolusi Dewan Keselamatan PBB 1701 untuk menyimpan keamanan di dalam wilayah tersebut.
Israel telah dilakukan melancarkan kampanye udara besar-besaran di Lebanon sejak bulan berikutnya terhadap apa yang digunakan diklaimnya sebagai target Hizbullah pada eskalasi dari pertempuran lintas batas selama per tahun antara negeri Israel dan juga kelompok itu sejak dimulainya serangan brutal tanah Israel pada Gaza.
Lebih dari 2.700 warga telah dilakukan tewas dan juga hampir 12.500 warga terluka pada serangan negeri Israel sejak Oktober tahun lalu, menurut otoritas kebugaran Lebanon.
Israel memperluas konflik pada 1 Oktober tahun ini dengan melancarkan serangan ke Lebanon selatan.
Artikel ini disadur dari Pasukan Penjaga Perdamaian PBB Terluka dalam Serangan Roket di Lebanon Selatan