REGULAR-INVESTOR.COM – Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) melaporkan peningkatan pendapatan bersih sebesar 11% menjadi Rp11,66 triliun pada periode sembilan bulan yang berakhir pada September 2024 atau Q3-2024, dibandingkan dengan Rp10,51 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Induk dari Gojek dan GoTo Financial (GTF) ini juga berhasil mengurangi kerugian periode berjalan hingga 53%, menjadi Rp4,54 triliun, dibandingkan dengan kerugian Rp9,60 triliun pada tahun lalu.
Menurut laporan keuangan yang dipublikasikan oleh GoTo di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu sore (30/10), peningkatan pendapatan ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan dari beberapa segmen usaha, serta penurunan beban perusahaan.
Sumber pendapatan GoTo terdiri dari berbagai sektor, termasuk imbalan jasa, layanan pengiriman, pinjaman, biaya layanan e-commerce, pendapatan iklan, dan lainnya. Pendapatan dari layanan pinjaman mengalami lonjakan signifikan sebesar 593% year on year (YoY), mencapai Rp1,23 triliun, meningkat dari Rp178 miliar sebelumnya.
Demikian pula, pendapatan dari layanan pengiriman meningkat pesat sebesar 166% YoY, menjadi Rp3,96 triliun, naik dari Rp1,49 triliun. Perusahaan juga memperoleh biaya layanan e-commerce dari Tokopedia sebesar Rp438,55 miliar, yang sebelumnya tidak ada. Selain itu, GoTo mencatatkan kenaikan pendapatan lain-lain sebesar 28%, mencapai Rp1,26 triliun, dibandingkan dengan Rp988,49 miliar sebelumnya.
Pendapatan lain yang berasal dari imbalan jasa berkontribusi signifikan, mencapai 37% dari total pendapatan GoTo, dengan nilai sebesar Rp4,33 triliun. Selain itu, pendapatan dari iklan tercatat sebesar Rp436,54 miliar.
Pengurangan Beban yang Signifikan
Manajemen GoTo berhasil mengurangi berbagai beban, yang memungkinkan perusahaan untuk secara konsisten menekan kerugian bersih, di samping pertumbuhan pendapatan yang terjadi dari kuartal ke kuartal.
Hingga September, total biaya dan beban mengalami penurunan drastis sebesar 29%, menjadi Rp13,71 triliun, dibandingkan dengan Rp19,31 triliun sebelumnya.
Beberapa pos beban mengalami penurunan signifikan, di antaranya beban penjualan dan pemasaran yang turun 55% menjadi Rp2,18 triliun, beban pengembangan produk yang lebih efisien dengan penurunan 52% menjadi Rp1,32 triliun, serta beban operasional dan pendukung yang dipangkas 43% menjadi Rp749 miliar.
Pencapaian ini sejalan dengan hasil yang dicatat pada semester I-2024, yang juga menunjukkan peningkatan pendapatan, penurunan beban, dan penurunan rugi bersih yang signifikan.
Pada semester I-2024, GOTO mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 7,74 triliun, meningkat 12,4% dibandingkan periode yang sama pada Juni 2023 yang mencapai Rp 6,88 triliun. Rugi bersih GOTO pada semester I turun 62,3% menjadi Rp 2,7 triliun, dibandingkan dengan rugi bersih sebelumnya yang tercatat Rp 7,16 triliun pada Juni 2023.
Patrick Walujo, Direktur Utama Grup GoTo, saat itu menjelaskan percepatan pertumbuhan perusahaan kembali menegaskan tepatnya strategi untuk fokus pada konsumen mass market.
“Kami akan terus memberikan solusi bagi seluruh konsumen kami, baik yang membutuhkan kenyamanan maupun mementingkan harga,” katanya dalam siaran pers di Juni 2023.
“Langkah ini akan terus menjadi landasan pertumbuhan perseroan, seiring dengan upaya kami meningkatkan topline serta terus berkomitmen mencapai EBITDA Grup yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun buku 2024,” katanya.
Cek Berita dan Artikel lain di Google News dan WA Channel