WASHINGTON – Sikap Kamala Harris terhadap Wilayah Gaza dapat memengaruhi pencalonannya sebagai presiden.
John Zogby, mitra senior pada firma jajak pendapat John Zogby Strategies, menyatakan Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris telah lama “membuat kesalahan” terkait Kawasan Gaza yang mana dapat merugikan pencalonannya sebagai presiden.
“Ia membutuhkan dukungan dari warga lapisan kulit berwarna, ia membutuhkan dukungan dari pemilih muda, khususnya perempuan muda, juga merek memaparkan Wilayah Gaza adalah salah satu isu utama,” kata Zogby terhadap Al Jazeera.
“Mereka sebenarnya jarak jauh lebih tinggi bersahabat pada menahan bantuan, memanfaatkan bantuan untuk negara Israel untuk menuntut – bukanlah untuk memperkuat – gencatan senjata segera serta ia menolak untuk melakukan itu serta itu dapat merugikannya,” katanya.
Selama kampanye kepresidenannya, Harris berupaya keras untuk mengatasi sebagian konstituen partainya yang menentang peperangan negeri Israel di dalam Kawasan Gaza sambil menyavoid mengasingkan pemilih umum yang bersimpati untuk Israel.
Kandidat partai Demokrat itu sudah berulang kali mengungkapkan bahwa ia menyokong gencatan senjata pada Gaza, juga bahwa dengan dengan Presiden Negeri Paman Sam Joe Biden, ia telah terjadi bekerja “sepanjang waktu setiap hari” untuk menyelesaikan kesepakatan.
Namun, pemerintahan Biden terus mengirim senjata ke Israel, yang tersebut telah terjadi membom Daerah Gaza sejak 7 Oktober 2023.
Artikel ini disadur dari Kamala Harris Bisa Kalah Jika Tetap Ngotot Dukung Israel