LONDON – Sekretaris Jenderal NATO Mark Rutte lalu Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen setuju untuk membentuk gugus tugas tingkat tinggi baru guna menguatkan kerja sebanding yang sudah ada ada.
Rutte juga von der Leyen bertemu ke Brussels untuk pertama kalinya sejak kepala NATO yang mana baru menjabat pada tanggal 1 Oktober, mendiskusikan pentingnya kemitraan yang digunakan erat dan juga strategis antara UE dan juga NATO.
“Keduanya setuju bahwa di dalam dunia yang dimaksud semakin berbahaya, kemitraan ini sangat penting untuk memperjuangkan kemudian mempertahankan perdamaian, kebebasan, kemudian kemakmuran,” demikian bunyi pernyataan sama-sama pasca pembicaraan tersebut, dilansir Anadolu.
Mereka setuju untuk membentuk gugus tugas tingkat membesar baru guna meningkatkan kekuatan kerja sebanding UE-NATO yang dimaksud ada serta untuk mengatasi “ancaman lalu tantangan yang digunakan terus berkembang.”
“Perencanaan untuk penghadapan pertama gugus tugas yang dimaksud diharapkan dapat berjalan maju pada beberapa minggu mendatang,” tambah pernyataan tersebut.
Mengomentari konflik Rusia di negara Ukraina yang tersebut dimulai pada Februari 2022, pernyataan yang dimaksud memaparkan bahwa itu adalah “ancaman terbesar” bagi perdamaian lalu keamanan dalam benua Eropa, lalu dugaan pengerahan tentara Korea Utara untuk menggalang Rusia merupakan “eskalasi yang digunakan signifikan” dan juga “ancaman kritis bagi keamanan Eropa serta perdamaian global.”
Rutte pada hari Mulai Pekan mengatakan: “Saya dapat mengonfirmasi bahwa pasukan Korea Utara sudah dikirim ke Rusia, lalu bahwa unit militer Korea Utara sudah pernah dikerahkan ke wilayah Kursk.”
Artikel ini disadur dari Hadapi Musuh Bersama, NATO dan UE Bentuk Gugus Tugas Baru