Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan Menteri Perumahan dan juga Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait untuk menjamin tidak ada ada perumahan eksklusif di kegiatan penyelenggaraan 3 jt rumah, demi menciptakan sistem ekologi permukiman yang mana inklusif lalu harmonis.
“Jadi diciptakan ekosistem yang baik, ada beraneka macam suku kemudian agama yang dimaksud ada ke situ, jadi tiada eksklusif,” ujar Maruarar Sirait pada acara Diskusi Rencana Tiga Juta Rumah yang mana diadakan ke Auditorium Kementerian PUPR, Ibukota Selatan, Senin, 28 Oktober 2024.
Menurutnya, keberagaman dalam Tanah Air seharusnya tercermin di lingkungan perumahan. Pria yang dimaksud akrab disapa Ara itu memberi contoh dengan memulai pembangunan tempat ibadah untuk beraneka agama di satu kompleks perumahan.
“Perumahan-perumahan itu ya kalau sanggup ada masjidnya, ada gereja, ada pura, ada vihara. Jadi, itu cara untuk buat sesuatu hal yang dimaksud baiknya,” kata Ara.
Selain itu, Maruarar juga berencana menyatukan beragam elemen penduduk pada satu perumahan. Artinya, akan bercampur antara masyarakat biasa, PNS, guru, TNI, lalu Polri yang tersebut berpenghasilan rendah. Dalam menghindari penyelenggaraan perumahan eksklusif tersebut, strategi yang tersebut digunakan oleh Ara adalah melakukan edukasi untuk masyarakat.
“Di situ ada gurunya, ada TNI berpenghasilan rendah, ada polisi berpenghasilan rendah. Karena kalau TNI juga polisi yang dimaksud bintara, jarang pindah-pindah tempat. Jadi di dalam situ ada variasi,” imbuhnya.
Untuk mewujudkan acara 3 jt rumah tersebut, Maruarar Sirait memulainya dengan menyumbangkan tanah seluas 2,5 hektare di dalam Tangerang, Banten. Ia juga menghadirkan pengusaha-pengusaha nasional untuk merancang rumah di dalam tanah yang dimaksud telah lama ia sumbangkan. Dengan skema tersebut, Ara berusaha mencapai pada 8 bulan ke depan, Kementerian PKP sudah ada mampu menyerukan rumah secara gratis terhadap beberapa warga sekitar yang tersebut membutuhkan.
“Saya mulai dari diri sendiri sebagai menteri, 10 November saya undang pengusaha, saya berikan 2,5 hektare tanah saya dalam Tangerang untuk dibangun,” imbuhnya.
Selain menyumbangkan tanahnya, Maruarar juga ingin memanfaatkan tanah-tanah sitaan dari koruptor yang pada waktu ini dipegang oleh Kejaksaan Agung maupun KPK. Ia mengungkapkan sudah ada mengantongi sekitar 1.000 hektare tanah sitaan pada Banten dari Kejaksaan Agung.
“Minggu lalu, hari pertama kerja saya datang ke Kejaksaan Agung. Di Banten, dari koruptor telah dapat sekitar 1.000 hektare. Saya sudah ada bicara ke Ibu Menteri, saya mau yakinkan ke Kemenkeu, itu mampu buat rakyat,” kata Ara.
Artikel ini disadur dari Jalankan Instruksi Prabowo, Maruarar Sirait: Tidak Ada Perumahan Eksklusif di Program 3 Juta Rumah