REGULAR-INVESTOR.COM – Emiten Grup Bakrie, PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) mencatatkan laba bersih sebesar Rp636,2 miliar hingga kuartal ketiga tahun ini, mengalami peningkatan sebesar 416,76% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencapai Rp123,1 miliar.
Meskipun demikian, BNBR mengalami penurunan pendapatan sebesar 11,59% secara tahunan, yang tercatat sebesar Rp2,72 triliun, turun dari Rp3,07 triliun pada tahun sebelumnya.
Secara rinci, penurunan pendapatan ini dipicu oleh penurunan pada segmen bisnis infrastruktur dan manufaktur, yang kini hanya mencapai Rp2,60 triliun, berkurang dari Rp2,99 triliun sebelumnya.
Segmen perdagangan, jasa, dan investasi hanya memberikan kontribusi sebesar Rp18,44 miliar, sementara segmen jasa pabrikasi dan konstruksi mencatatkan kontribusi sebesar Rp95,09 miliar.
Meskipun terjadi penurunan pendapatan, laba kotor BNBR mengalami peningkatan sebesar 6,8%, dan laba operasi juga meningkat sebesar 1%.
“Peningkatan EBITDA dibandingkan periode sebelumnya menunjukkan kinerja positif perusahaan, serta kenaikan pendapatan bersih yang signifikan sebagai hasil dari pelepasan salah satu aset perusahaan untuk menyelesaikan utang,” jelas Direktur Utama BNBR, Anindya Bakrie, dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Jumat (25/10/2024).
BNBR berhasil mencatatkan keuntungan dari pelepasan saham sebesar Rp473,7 miliar per September 2024. Pada tahun sebelumnya, perusahaan tidak mencatatkan keuntungan dari segmen tersebut.
“Serangkaian aksi korporasi yang telah dilakukan menunjukkan hasil yang positif, dan dalam waktu dekat kami akan mencapai tahap akhir restrukturisasi yang hasilnya akan tercermin dalam neraca Perseroan,” kata Direktur Keuangan BNBR, Roy Hendrajanto M. Sakti, dalam kesempatan yang sama.
Selain itu, BNBR melaporkan penurunan rasio utang terhadap aset menjadi 39% dari 63% pada akhir tahun lalu. Rasio utang terhadap ekuitas (DER) juga mengalami penurunan signifikan menjadi 64% dari 167% pada akhir 2023.
Perusahaan akan mengutamakan penguatan aspek operasional di semua sektor dalam unit usaha, termasuk pengembangan bisnis baru melalui proyek-proyek strategis, jelas Roy.
Cek Berita dan Artikel lain di Google News dan WA Channel