Jakarta – Direktur Utama PT Bank Central Asia Tbk. atau BCA, Jahja Setiaatmadja, berpendapat kebijakan Presiden Prabowo Subianto mempertahankan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan menyebabkan pemodal lebih lanjut yakin untuk menanamkan modal pada Indonesia. Pasalnya, Sri Mulyani serta jajaran perwakilan menteri keuangan (Wamenkeu) ketika ini berisi nama-nama yang telah teruji.
“Kalau penduduk (sudah dipercaya) memberikan performa bagus, mempertahankan GDP growth di masa susah, saya rasa dengan tim ini cukup meyakinkan penanam modal untuk bukan sembarang take action,” kata Jahja usai menyampaikan paparan Kemampuan BCA Kuartal III 2024 secara daring, Rabu, 23 Oktober 2024.
Seperti diketahui, Sri Mulyani akan dibantu oleh tiga wamenkeu yakni Thomas Djiwandono, Suahasil Nazara, dan juga Anggito Abimanyu. Jahja menganggap jajaran wamenkeu juga merupakan nama yang tersebut tak asing bagi investor.
Menurutnya, jikalau nama-nama yang tersebut dipilih merupakan pemukim yang mana asing ke mata investor, tindakan yang digunakan pertama diambil pemodal adalah jual pembangunan ekonomi yang ditanam dalam Indonesia. Namun, apabila meninjau kebijakan yang mana diambil ternyata berdampak positif bagi perekonomian maka penanam modal akan membeli kembali saham-saham pada Indonesia.
Sedangkan dengan nama-nama baru ini, Jahja melihat, penanam modal akan bersikap untuk tak sembarangan memasarkan sahamnya sejak awal. “Pak Suhaisil, Pak Anggito, Mas Tommy. Ketika mendengar nama keluarga Djiwandono, saya kira pemukim percaya,” katanya.
Sri Mulyani juga telah terjadi mengatur rapat perdana dengan tiga wamenkeu Kabinet Merah Putih. Menyitir laman resmi instagramnya Sri Mulyani tampak menerima laporan lima tahunan yang tersebut telah disusun bersatu delegasi menteri sebelumnya.
Sri Mulyani bersatu Suahasil lalu Thomas sebelumnya sudah ada berubah jadi menteri lalu wamen yang ditunjuk kembali, sementara Anggito Abimanyu merupakan Wamenkeu baru. Saat rapat ia menyatakan tidaklah banyak inovasi dari Kementerian Keuangan dalam era Presiden Prabowo kali ini. “Tidak ada yang berubah kecuali targetnya makin tinggi,” ujarnya pada video yang tersebut diedit dalam akun instagram @smindrawati disitir Rabu, 23 Oktober 2024.
Pada era presiden Prabowo Subianto, Kementerian Keuangan akan menjalankan pendapatan juga belanja yang kompak ditargetkan naik. pemerintahan memiliki target pendapatan negara pada APBN 2025 sebesar Rupiah 3.005,1 triliun. Sementara belanja negara sebesar Mata Uang Rupiah 3.621,3 triliun. Jika melebihi tahun ini, pendapatan juga belanja dalam masa akhir jabatan presiden Jokowi setiap-tiap Mata Uang Rupiah Mata Uang Rupiah 2.802,3 triliun serta Rupiah 3.325,1 triliun.
Ilona Estherina berkontribusi pada penulisan artikel ini.
Artikel ini disadur dari Bos BCA Blak-blakan soal Sosok Sri Mulyani dan 3 Wamenkeu: Meyakinkan Investor untuk Tidak Sembarang Action