Jakarta – PT Bursa Efek Indonesi (BEI) memproyeksikan tempat Total Aset Perseroan akan mencapai Rp7 triliun dengan total ekuitas tambahan dari Rupiah 6 triliun pada akhir tahun 2025. Hal ini didasarkan berhadapan dengan seluruh kegiatan Perseroan ke tahun depan yang mana tercatat pada Rencana Kerja lalu Anggaran Tahunan (RKAT) 2025.
Hal yang dimaksud disampaikan di Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang tersebut diadakan secara hybrid (luring lalu daring) pada hari ini, Rabu, 23 Oktober 2024. Rapat yang dimaksud dihadiri oleh 93 Pemegang Saham atau 100 persen dari jumlah total pemegang saham pemilik hak pernyataan BEI.
RKAT 2025 yang tersebut mencatat perkiraan performa keuangan BEI juga memproyeksikan adanya kenaikan pada total laba bersih yang digunakan akan didapat pada tahun 2025 berubah menjadi Rp275,02 miliar. Artinya, terbentuk peningkatan sebesar 1,53 persen dari total laba bersih pada tahun 2023 yang dimaksud tercatat pada RKAT 2024-Revisi sebesar Rp270,90 miliar.
Rancangan yang dimaksud ditetapkan berdasarkan beberapa orang asumsi terkait keadaan makro ekonomi, yaitu tren penurunan pemuaian serta suku bunga global, juga prospek peningkatan dari sisi perusahaan tercatat juga penanam modal bursa modal. Salah satunya berbentuk proyeksi kenaikan Rata-rata Angka Transaksi Harian (RNTH) pada tahun 2025 mencapai Rp13,5 triliun dengan jumlah agregat hari bursa sebanyak 242 hari.
“Asumsi kedua di dalam samping RNTH adalah total pencatatan efek baru. Kita bicara adalah 407 efek baru dengan 66 pencatatan saham. Kalau kita lihat bahwa tahun 2024 target adalah 340 efek baru dengan 62 saham,” ujar Direktur Utama BEI Iman Rachman di RUPSLB, diambil dari Antara, Rabu, 23 Oktober 2024.
Di samping itu, BEI juga targetkan peningkatan jumlah keseluruhan penanam modal lingkungan ekonomi modal baru sebanyak-banyaknya 2 jt pemodal baru. “Target kita sejenis dengan tahun kemudian yaitu dua jt pemodal baru. Yang kita harapkan dapat kita capai melalui kanal-kanal distribusi kita, seperti 29 kantor perwakilan, tambahan dari 927 Galeri Penyertaan Modal (GI), juga hampir 200 ribu user (aplikasi) IDX Mobile,” kata Iman.
Adapun, partisipasi penanam modal ritel juga diketahui masih terjaga selama tahun 2024 ini, selaras dengan meningkatnya partisipasi dari penanam modal institusi. Melahirkan optimistis penanaman modal dalam lingkungan ekonomi saham yang tersebut juga dinilai masih berada di sikap aman.
Berangkat dari seluruh proyeksi keuangan tersebut, Iman menjelaskan bahwa Cost to Income Ratio perseroan ditargetkan sebesar 81,4 persen atau sedikit lebih lanjut rendah dibandingkan dengan rata-rata sejak tahun 2014 sampai 2023. Perseroan juga sudah memperhitungkan kecukupan belanja pembangunan ekonomi pada tahun 2024, tercermin dari total kas, setara kas juga aset keuangan lainnya yang digunakan masih terjaga ke berhadapan dengan Rp3,1 triliun atau naik 2,6 persen dari RKAT 2024-Revisi.
: Direktur BEI Sayangkan Tak Ada BUMN yang dimaksud IPO Tahun Ini, Bandingkan dengan ke Malaya kemudian Cina
Artikel ini disadur dari BEI Optimistis Proyeksi Total Aset Perseroan 2025 Capai Rp7 Triliun