Jakarta –
Tim penyelamat menemukan 11 jenazah pasca sebuah perahu kelebihan muatan yang digunakan mengakibatkan sekitar 90 penduduk tenggelam di lepas pantai selatan Myanmar. Lebih dari selusin penumpang lainnya masih hilang.
“Kami menemukan 10 jenazah tadi di malam hari dan juga satu pagi ini,” kata manusia biksu dari desa Kyauk Kar di dalam wilayah selatan Tanintharyi, tempat perahu itu berangkat, seperti dilansir AFP, Selasa (22/10/2024).
Perahu itu menyebabkan sekitar 90 orang, sebagian besar pelajar yang digunakan kembali ke kota Myeik pasca liburan selama dua minggu, menurut biksu itu, yang tersebut memohon identitasnya dirahasiakan untuk berbicara untuk media.
“Perahu itu berangkat dari desa itu pada pukul 09.00 waktu malam yang digunakan telah terlambat, dan juga kelebihan muatan sesudah itu tenggelam,” katanya.
Biksu itu menambahkan bahwa 9 warga telah dilakukan diselamatkan pasca insiden dalam dekat Myeik, sekitar 550 Km dari kota terbesar Myanmar, Yangon. Penduduk desa telah terjadi melakukan kremasi untuk 11 jenazah yang sudah pernah ditemukan, katanya, juga kelompok penyelamat setempat sedang mencari yang mana hilang.
Tak satu pun jenazah yang mana ditemukan adalah pelajar, kata biksu itu. Satu media lokal melaporkan 60 warga sudah pernah diselamatkan setelahnya insiden itu kemudian juga mengutarakan kapal itu mengakibatkan sekitar 90 orang.
Jumlah khalayak hilang mencapai 17 orang. Kecelakaan kapal kerap terjadi pada Myanmar, negara dengan transportasi yang mana simpel lalu peraturan keselamatan yang tersebut ditegakkan dengan lemah.
Kapal yang mana mengangkut khalayak dalam sepanjang garis pantai kemudian sungai rutin kali penuh sesak, serta kecelakaan dapat mengakibatkan korban jiwa yang mana mengejutkan. Butuh waktu beberapa hari untuk menemukan semua jenazah.
(rfs/rfs)
Artikel ini disadur dari Perahu Kelebihan Muatan Tenggelam di Myanmar, 11 Penumpang Tewas