Jakarta – Perenang Joe Aditya Wijaya Kurniawan menceritakan persiapan yang dijalaninya untuk tampil pada Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024. Kerja kerasnya berbuah manis, ia menyabet delapan medali emas pada PON 2024 itu.
Dua medali emas dalam antaranya ia dapatkan pada hari terakhir perlombaan di Kolam Renang Selayang, Medan, Sumatera Utara. Hasil itu membuatnya menjadi perenang terbaik Indonesia di turnamen tersebut.
“Kalau untuk PON Aceh-Sumut kemarin, memang sebenarnya saya telah persiapkan itu sekitar tiga tahun. Jadi setelahnya PON Papua 2021, memang sebenarnya sudah ada rencana bisa saja tampil lebih banyak lagi ke PON 2024 ini serta memang benar persiapan paling intensif itu dalam tahun ini (2024),” katanya kepada Tempo pada wawancara yang tersebut berlangsung ke Kolam Renang Pertamina Millenium Aquatic Center, Ibukota Selatan pada Senin, 14 Oktober 2024.
Joe bercerita, sedari awal tahun, tepatnya Februari lalu, ia berlatih sama-sama pasukan nasional renang untuk berjuang pada kompetisi perlombaan bola di Doha. “Terus saya juga ada training camp pada Amerika Serikat selama tiga bulan kurang lebih lanjut dan juga setelahnya itu berangkat ke Olimpiade. Dan pasca Olimpiade, pulang secara langsung kembali latihan lagi. Saya training camp pada Australia selama dua bulan,” ujarnya.
Joe Aditya. (pon2024.id/Binsar Bakkara/PB PON)
Di Olimpiade Paris 2024, Joe yang mana turun dalam nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra berhasil finis dalam urutan ketiga Heat 1 dengan catatan waktu 53,95 detik, di mana tampil di Paris La Defense Arena, 2 Agustus lalu. Meski berhasil menempati urutan ketiga dalam Heat 1, beliau tak dapat melangkah ke semifinal sebab semata-mata 16 perenang tercepat dari lima heat yang mana diperlombakan yang mana dapat lolos ke putaran selanjutnya.
Jika diurutkan secara keseluruhan, Joe berada di dalam urutan ke-33 dari 40 atlet renang yang mana berlomba pada nomor tersebut. Dari segi catatan waktu yang dimaksud ditorehkan pada Olimpiade Paris, Joe juga belum mampu memecahkan rekor nasional (rekornas) Tanah Air yang dipegang berhadapan dengan namanya sendiri dengan catatan 52,75 detik, yang mana beliau ciptakan pada 5th Indonesi Open Aquatic Championship atau IOAC 2023 pada Desember 2023.
Meski gagal ke Olimpiade, persiapan yang mana telah dijalaninya dan juga beberapa jumlah pertandingan yang diikutinya menyebabkan mentalnya semakin tebal pada waktu berlaga ke PON 2024. Aktivitas itu, kata Joe, menciptakan dirinya memperoleh hasil yang digunakan maksimal melebihi targetnya sendiri.
“Pelatih pun merasa latihannya itu cukup efektif lalu berhasil untuk saya,” katanya.
Diketahui, Joe tampil pada perlombaan nomor 50 meter gaya bebas putra dan juga berubah jadi pemenang dengan catatan waktu 22,91 detik. Kemudian ia kembali tampil ke nomor 4×100 meter gaya ganti estafet putra dengan Jason Donovan Yusuf, Gagarin Nathaniel Yus, kemudian Azel Zelmi Aryalingga.
Tampil sebagai perenang terakhir, Joe kembali meyakinkan medali emas untuk DKI Ibukota pasca bersatu rekan-rekannya membukukan waktu 3 menit 44,04 detik.
Enam medali emas sebelumnya diraih di nomor 100 juga 200 meter gaya bebas, 50 lalu 100 meter gaya kupu-kupu, 4×100 meter gaya bebas, dan juga 4×200 meter gaya bebas estafet.
Joe Aditya, 23 tahun, juga berhasil memecahkan rekor nasional untuk 200 meter gaya bebas putra dengan catatan waktu 1 menit 50,35 detik. Rekor itu memecahkan catatan Triady Fauzi Sidiq sebagai pemegang rekor sejak SEA Games 2013 Naypyidaw, Myanmar dengan 1 menit 50,46 detik.
Daftar delapan medali emas yang tersebut diraih Joe Aditya dalam PON 2024 ke dapat dari delapan nomor:
1. 50 meter gaya bebas
2. 4×100 meter gaya ganti estafet
3. 100 meter gaya bebas
4. 200 meter gaya bebas
5. 50 meter gaya kupu
6. 100 meter gaya kupu
7. 4×200 meter gaya bebas estafet
8. 4×100 gaya bebas estafet
Artikel ini disadur dari Cerita di Balik Kesuksesan Perenang Joe Aditya Raih 8 Medali Emas dalam Ajang PON Aceh-Sumut 2024