Jakarta – Kementerian Pertanian (Kementan) menghadirkan pemerintah Jepun terlibat pada kegiatan cetak sawah 3 jt hektare. Hal ini diucapkan Wakil Menteri Pertanian Sudaryono ketika bertemu Wakil Menteri Pertanian, Kehutanan, lalu Perikanan Jepang, Yoichi Watanabe ke Tokyo, Selasa, 15 Oktober 2024.
Ketahanan pangan, Sudaryono menjelaskan, merupakan fokus utama presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini dapat dicapai melalui pendekatan modern, seperti mekanisasi, peningkatan sumber daya manusia, dan juga penerapan teknologi canggih. Salah satu upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional yakni melalui acara cetak sawah baru 3 jt hektare. Sudaryono mengklaim, proyek ini telah dimulai dengan memanfaatkan lahan yang mana telah ada, salah satunya lahan rawa. “Kami ingin menekankan pencetakan sawah tiada akan melibatkan deforestasi,” katanya, diambil dari informasi tercatat yang dimaksud diterima Tempo, Kamis, 17 Oktober 2024.
Sudaryono berharap, Negara Indonesia dapat meningkatkan kerja sebanding di sektor pertanian dengan Jepang. Kerja mirip ini teristimewa pada bentuk ekspor-impor, pelatihan, kemudian transaksi teknologi. Ia mengatakan, pengiriman teknologi dari Negeri Matahari Terbit dapat menimbulkan barang hortikultura Nusantara dapat memenuhi standar kualitas internasional. “Saya kira, selama Anda sebagai Wakil Menteri Negeri Matahari Terbit positif menanggapi ini, saya pun dengan positif akan tanggapi ini,” kata Sudaryono terhadap Yoichi.
Juru Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia, Iqbal Damanik, justru mengomentari janji presiden terpilih Prabowo Subianto yang mana akan melanjutkan food estate, teristimewa untuk komoditas padi, jagung, singkong, kedelai, kemudian tebu. Hal itu tercantum di bagian ke-2 Asta Cita subbab swasembada pangan.
Food estate, menurut Iqbal, justru bertentangan dengan prinsip-prinsip ekonomi hijau yang juga masuk di visi misi pasangan tersebut. Pasalnya, menurut dia, kegiatan itu mungkin mengupayakan penggundulan hutan atau deforestasi. “Food estate pada konteks perekonomian hijau merupakan solusi yang digunakan salah kemudian bertolak belakang,” kata Iqbal untuk Tempo.
Dukung Makan Bergizi Gratis, pemerintahan Gandeng 46 Perusahaan untuk Impor 1,3 Juta Ekor Sapi
Artikel ini disadur dari Kementan Ajak Jepang Terlibat dalam Program Cetak Sawah 3 Juta Hektare