Jakarta – Presiden terpilih Prabowo Subianto telah lama mengakhiri seleksi calon menteri, perwakilan menteri lalu kepala badan yang dimaksud akan membantunya. Dalam dua hari, tak kurang dari 108 khalayak diundangnya untuk menjamin kesediaan mereka itu masuk kelompok pemerintahan kemudian hari ini, Rabu, 16 Oktober 2024, dia dikumpulkan ke rumahnya dalam Hambalang, untuk pembekalan.
Pembentukan kabinet dan juga badan setingkat kementerian yang tersebut begitu besar ini, mendapat beragam reaksi dari pasar, warga dan juga pengamat.
Kembali dipilihnya Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai menteri keuangan, mendapat reaksi positif bursa uang kemudian saham. Kurs rupiah pada perdagangan Selasa, 15 Oktober 2024, dibuka menguat di dalam sedang sentimen domestik yang digunakan positif terkait kemungkinan bergabungnya Sri Mulyani yang pada waktu ini menjabat sebagai menteri keuangan ke di kabinet Prabowo di dalam pemerintahan yang akan datang.
Pada awal perdagangan Selasa, rupiah menanjak 30 poin atau 0,19 persen bermetamorfosis menjadi Rp15.536 per dolar Amerika Serikat dari sebelumnya sebesar Rp15.566 per dolar AS.
“Sentimen domestik masih positif oleh kemungkinan bergabungnya Sri Mulyani ke di kabinet Prabowo ke depannya,” kata analis mata uang Lukman Leong ketika dihubungi ANTARA ke Jakarta, Selasa.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Negara Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup menguat pada berada dalam sikap ‘wait and see‘ pelaku lingkungan ekonomi terhadap susunan menteri pada kabinet pemerintahan baru.
IHSG ditutup menguat 67,30 poin atau 0,89 persen ke sikap 7.626,95. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 10,87 poin atau 1,16 persen ke kedudukan 948,60.
“Dari pada negeri, fokus bursa untuk calon menteri pemerintah mendatang. Pasar memandang, presiden terpilih Prabowo memanggil calon menterinya dari kabinet Presdien Joko Widodo tentunya ini memberikan sinyal adanya keberlanjutan,” kata Tim Penelitian Pilarmas Investindo Sekuritas di kajiannya.
Selain itu, juga beredar nama Sri Mulyani yang diminta Prabowo untuk kembali berubah menjadi menteri keuangan, dinilai memberikan kepercayaan bursa akan keberlanjutan perekonomian ke depannya sehingga ini prospek memberikan sentimen positif ke pasar.
Cita-cita Bentuk Kabinet Zaken Tak Tercapai
Akademikus sekaligus pengamat urusan politik dari Universitas Andalas (Unand) Padang, Prof. Asrinaldi, menyatakan bahwa nama-nama tokoh yang tersebut dipanggil Prabowo untuk mengisi kabinet pemerintahan masih di antaranya kebijakan pemerintah akomodatif, mengingat total kalangan profesional tak terlalu banyak.
“Ini merupakan kebijakan pemerintah akomodatif. Kami memaklumi itu, sebab jabatan menteri adalah jabatan politik,” kata Asrinaldi, Selasa.
Menurut dia, dari beberapa nama yang digunakan dipanggil masih didominasi oleh orang-orang yang dimaksud memang sebenarnya berafiliasi dengan partai politik.
Ia mengemukakan bahwa dengan banyaknya nama-nama tokoh yang terafiliasi dengan partai politik, maka cita-cita merancang kabinet zaken (menteri dari kalangan ahli) masih belum terealisasi, juga sekarang ini berubah jadi kebijakan pemerintah akomodatif.
Menurut dia, ada beberapa nama dari kalangan profesional, namun jumlahnya juga tak banyak, sebab semata-mata ada segelintir tokoh seperti Sri Mulyani dan juga beberapa lainnya.
“Rombongan yang dimaksud dipanggil oleh presiden terpilih cenderung terhadap kelompok yang tersebut diusung parpol. Kalau kabinet zaken mestinya tidak ada terkait dengan bagi-bagi kekuasaan. Tetapi faktanya tak seperti itu,” tuturnya.
PR Tim Ekonomi
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah Rejalam, mengungkapkan bahwa regu perekonomian pada kabinet baru yang dimaksud berada dalam disusun Prabowo harus dapat menjembatani kesenjangan pada sektor keuangan nasional.
Menurut dia, pada saat ini ada gap antara populasi yang kurang terlayani dengan layanan keuangan yang mana sederhana diakses di Indonesia.
“Akses terhadap layanan keuangan permanen bermetamorfosis menjadi hambatan signifikan bagi berbagai khalayak Indonesia, khususnya dia yang digunakan berada di tempat pedesaan dan juga berpenghasilan rendah,” kata Piter Abdullah Rejalam di dalam Jakarta, Selasa.
Menurut dia, sudah ada menjadi keinginan mendesak bagi pemerintah baru untuk memprioritaskan inklusi keuangan demi merevitalisasi kemudian memajukan lanskap sektor ekonomi nasional.
“Kabinet baru harus menerapkan kebijakan yang tersebut memfasilitasi akses keuangan bagi populasi yang digunakan kurang terlayani dengan layanan keuangan yang enteng diakses pada Indonesi ini,” ujarnya.
Piter menuturkan bahwa dengan menjembatani kesenjangan akses keuangan, pemerintah baru dapat merangsang kewirausahaan, meningkatkan produktivitas, kemudian berkontribusi pada ketahanan perekonomian Negara Indonesia secara keseluruhan.
Ia menuturkan bahwa salah satu kebijakan yang dapat diterapkan oleh pemerintahan baru untuk mengatasi kesenjangan yang disebutkan adalah peningkatan inklusi kemudian penguatan akses keuangan digital yang tersebut inovatif.
Untuk memperkuat hal tersebut, ia mengungkapkan bahwa peran lembaga keuangan yang tersebut inovatif berubah menjadi semakin penting.
Dengan memanfaatkan beragam perubahan teknologi, seperti kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) juga machine learning, pelaku lapangan usaha jasa keuangan dapat mentransformasi aksesibilitas layanan keuangan serta menjadikannya lebih besar enteng dijangkau oleh para pelaku UMKM dan juga penduduk yang dimaksud kurang terlayani.
Dengan memprioritaskan inisiatif yang memanfaatkan teknologi serta mengiklankan inklusivitas, Piter memaparkan bahwa pemerintah dapat membuka jalan menuju masa depan keuangan yang lebih besar adil, yang digunakan pada akhirnya berkontribusi pada perkembangan kemudian stabilitas ekonomi negara.
“Mempromosikan inklusivitas melalui layanan keuangan digital tidak ada cuma meningkatkan keberadaan individu tetapi juga mengupayakan konstruksi sektor ekonomi dalam Indonesia,” katanya.
Pabrik Mobl Listrik Cina BYD Rencana Penanaman Modal dalam RI Senilai Mata Uang Rupiah 11,7 Triliun, Produksi 150 Ribu Unit per Tahun
Artikel ini disadur dari Reaksi Cara Prabowo Pilih Menteri: Rupiah Menguat karena SMI sampai Kabinet Zaken Tak Terealisasi