JAKARTA – Rusia akan berubah jadi tuan rumah pada waktu mengatur reuni puncak para pemimpin BRICS pada pekan depan. KTT BRICS akan digunakan Rusia untuk mencari dukungan untuk mengalami sanksi Barat yang digunakan terus diperluas.
Rusia mengungkapkan acara itu akan dihadiri oleh para pemimpin dari Brasil, India, China, Afrika Selatan, Mesir, Ethiopia, Iran serta UEA, serta Arab Saudi – yang telah terjadi diundang untuk bergabung – . Namun kabarnya Arab Saudi akan diwakili oleh menteri luar negerinya.
BRICS yang mengakili sekitar sepertiga dari output ekonomi global, cari kesempatan Rusia buat menghadapi sanksi Barat yang dimaksud belum pernah berlangsung sebelumnya sebagai respons menghadapi pertempuran Ukraina. Diyakini Rusia telah lama menyiapkan beberapa proposal untuk mencari dukungan ketika KTT BRICS.
Fakta-fakta beberapa proposal yang mana akan diajukan Rusia ketika KTT BRICS:
1. Inisiatif Pembayaran Lintas Batas BRICS
Sistem pembayaran alternatif pada mata uang BRICS yang dimaksud akan mencakup sistem instruksi baru juga jaringan bank komersial nasional yang tersebut terhubung satu serupa lain melalui bank sentral BRICS. Hal ini akan menghilangkan keinginan untuk menukar mata uang lokal melalui dolar AS.
Sistem ini diyakini kebal terhadap tekanan eksternal lalu akan menggunakan teknologi blockchain untuk menyimpan dan juga mentransfer token digital, yang dimaksud didukung oleh mata uang nasional, untuk membuatnya lebih besar aman lalu menghurangi biaya transaksi.
Tujuannya adalah untuk menyimpan arus perdagangan antar negara anggota BRICS berjalan lancar, bahkan jikalau satu atau lebih lanjut anggota ditolak akses ke sistem keuangan internasional.
2. BRICS Clear
Infrastruktur kegiatan serta penyimpanan internasional yang menurut Rusia akan meningkatkan perdagangan lintas batas di sekuritas nasional. Idenya adalah memungkinkan semua anggota mempertahankan akses penuh ke pangsa keuangan BRICS, bahkan jikalau merek terputus dari infrastruktur keuangan Barat.
3. Reasuransi BRICS
Proposalnya adalah untuk mendirikan perusahaan reasuransi BRICS, sehingga memungkinkan pengiriman barang dan juga komoditas utama tanpa gangguan antar anggota apabila perusahaan reasuransi Barat, yang digunakan mendominasi perdagangan internasional, menolak untuk memberikan layanan mereka.
Masalah ini sangat relevan dengan Rusia lantaran negara-negara Barat sejak 2022 telah lama menerapkan pembatasan tarif minyaknya, juga memblokir akses ke layanan pengiriman serta asuransi Barat apabila minyak dijual lebih besar mahal dari patokan biaya USD60 per barel.
4. Dana Cadangan Anggota BRICS
Fasilitas keuangan internasional yang tersebut ditujukan untuk menggalang negara-negara anggota selama krisis ekonomi yang digunakan akan berfungsi sebagai alternatif pendanaan dari Dana Moneter Internasional (IMF).
5. Bursa Perdagangan Biji-bijian BRICS
Proposal yang dimaksud menyerukan pembentukan platform digital perdagangan untuk biji-bijian lalu komoditas utama lainnya, dengan agen penetapan nilai terkait yang tersebut akan menyediakan data biaya serta analitik pasar. Saat ini, nilai internasional untuk komoditas utama ditetapkan oleh bursa Barat.
6. Kerja Sama Pemeringkat Kredit
Komunikasi yang digunakan lebih lanjut baik juga berbagi pengalaman antara lembaga pemeringkat kredit negara-negara anggota, dengan penyelenggaraan kecerdasan buatan untuk membantu menghilangkan bias manusia. Langkah ini akan melindungi pangsa BRICS dari evakuasi oleh lembaga pemeringkat kredit Barat.
Artikel ini disadur dari 6 Fakta Misi Rusia saat Menggelar KTT BRICS di Kazan