Jakarta – Militer negara Israel mengonfirmasi bahwa merekan telah lama membom tenda-tenda yang menampung para pengungsi di dalam Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa, yang mana terletak di dalam Deir al-Balah, Jalur Gaza. Serangan yang disebutkan mengakibatkan empat warga Palestina tewas serta 40 lainnya terluka, dengan beberapa korban mengalami luka bakar parah.
“Dengan arahan dari intelijen IDF (angkatan darat) lalu ISA, IAF (angkatan udara) melakukan serangan tepat sasaran terhadap para anggota yang mana beroperasi pada di pusat komando dan juga kendali dalam wilayah Deir al-Balah,” klaim militer Israel.
“Pusat komando lalu kendali, yang tersebut tertanam dalam di kompleks yang tersebut sebelumnya berfungsi sebagai rumah sakit ‘Shuhadah Al-Aqsa’, digunakan oleh para anggota organisasi Hamas untuk merencanakan lalu melaksanakan serangan teroris terhadap pasukan IDF lalu Israel,” demikian bunyi pernyataan militer tersebut.
Sebelumnya pada hari yang dimaksud sama, pesawat tempur tanah Israel telah lama mengebom beberapa tenda pengungsi ke halaman rumah sakit, mengakibatkan kebakaran besar yang tersebut menghanguskan sekitar 30 tenda. Menurut pernyataan ditulis dari kantor media pemerintah di Gaza, serangan ini merupakan yang ketujuh kalinya tentara negeri Israel berusaha mencapai tenda-tenda pengungsi sipil di Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa. Berbagai pemimpin bumi dari Timur Tengah hingga Barat memberikan tanggapan tegas menghadapi insiden tersebut, mengutuk keras tindakan yang dimaksud dinilai melanggar hukum kemanusiaan.
Perdana Menteri Spanyol
Dukungan Spanyol terhadap Palestina sangat kuat, khususnya setelahnya negara yang dimaksud mengakui Palestina sebagai negara pada tahun ini. Pertama Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, dikenal sebagai pengkritik keras terhadap tindakan pemerintah Netanyahu ke Gaza.
Kritiknya semakin keras setelahnya pekan berikutnya tanah Israel menyerang UNIFIL kemudian melukai lima penjaga perdamaian. Pada Senin, 14 Oktober 2024, Sanchez menyerukan untuk Uni Eropa untuk menggalang permintaan Spanyol juga Irlandia agar menangguhkan perjanjian perdagangan bebas dengan Israel, sebagai respons berhadapan dengan tindakan negeri Israel dalam Kawasan Gaza juga Lebanon.
Dua anggota DPR Demokrat di Kongres AS
Dikutip dari cbsnews.com, setidaknya dua anggota Partai Demokrat dalam Kongres Negeri Paman Sam memberikan pernyataan yang dimaksud sangat tambahan keras dibandingkan Gedung Putih, yang sebelumnya mengutuk aksi negeri Israel di Gaza. Anggota Kongres Missouri, Cori Bush, melalui unggahan di dalam media sosial.
“Tidak ada kata yang mana cukup kuat untuk menggambarkan penderitaan manusia yang dimaksud dibantai kemudian dibakar hidup-hidup.” Ia juga menyerukan penghentian penuh pelanggan senjata Negeri Paman Sam ke Israel, sambil menambahkan bahwa Amerika Serikat mendanai kemudian mempersenjatai militer negara Israel untuk membantai rakyat Palestina, yang digunakan menurutnya tidak ada bermoral juga harus dihentikan lantaran merupakan tindakan genosida.
Sementara itu, Anggota DPR New York, Alexandria Ocasio-Cortez, juga mengomentari keras tindakan negara Israel di unggahannya sendiri, dengan mengatakan, “kengerian yang dimaksud terjadi ke Wilayah Gaza utara adalah akibat dari pemerintahan Netanyahu yang digunakan sepenuhnya tidaklah terkendali juga dipersenjatai oleh pemerintahan Biden, sementara bantuan pangan diblokir serta pasien dibom di rumah sakit. Hal ini adalah genosida terhadap warga Palestina. Amerika Serikat harus berhenti mendukungnya. Embargo senjata sekarang.”
Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell, pada Hari Senin mengutuk keras serangan negeri Israel terhadap sebuah rumah sakit serta sekolah yang menampung pengungsi Palestina pada Gaza. Dalam pernyataannya pada jaringan X, Borrell menyatakan, “Saya mengutuk serangan baru IDF terhadap sebuah rumah sakit & sebuah sekolah yang dimaksud berfungsi sebagai tempat penampungan ke Kawasan Gaza tengah.” Ia menekankan bahwa puluhan warga sipil yang digunakan mencari keselamatan tewas & terluka pada keadaan yang mana mengerikan.
Kementerian Luar Negeri Iran
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Esmaeil Baghaei, dengan tegas mengutuk serangan udara mematikan tanah Israel terhadap tenda-tenda pengungsi di dalam dekat kompleks rumah sakit di Jalur Daerah Gaza tengah.
Dilansir dari nationalheraldindia.com, pada pernyataan yang digunakan dirilis pada Selasa, 15 Oktober, ia mengumumkan “penggunaan bom pembakar” sebagai bukti jelas dari “kejahatan perang” juga bagian dari “rencana genosida” terhadap warga Palestina.
Baghaei menegaskan bahwa penargetan warga sipil juga infrastruktur sipil, khususnya rumah sakit juga pusat bantuan kemudian medis, dilarang pada konflik, seperti dilaporkan oleh kantor berita Xinhua.
Ia juga menyoroti bahwa serangan tanah Israel yang mana “sering lalu disengaja” terhadap rumah sakit dan juga pembunuhan terhadap pasien, pendatang terluka, lalu staf medis sudah ada cukup untuk mengakibatkan para pemimpin negeri Israel ke pengadilan.
SHARISYA KUSUMA RAHMANDA | SITA PLANASARI | IDA ROSDALINA
Artikel ini disadur dari Deretan Tanggapan Pemimpin Dunia Atas Aksi Israel di RS Al-Aqsa