Perubahan Pengendali PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) Memicu Reaksi Pasar Drastis

Perubahan Pengendali PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN) Memicu Reaksi Pasar Drastis

Perubahan Pengendali MENN: Dampak dan Reaksi Pasar

PT Menn Teknologi Indonesia Tbk (MENN), salah satu emiten penyedia layanan Internet of Things (IoT), menarik perhatian Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah mengalami perubahan pengendali perusahaan yang signifikan.

Manajemen MENN menjelaskan bahwa pengendali baru membawa visi dan misi baru dalam sektor teknologi informasi. Mereka berencana mengembangkan lini bisnis perusahaan ke wilayah yang berbeda. Pengendali baru perusahaan terdiri dari enam entitas, yaitu PT Penajam Makmur Jaya (PMJ), PT Negara Maju Makmur (NMM), PT Kalimantan Sejahtera Indonesia (KSI), PT Kalimantan Indah Kedepan (KIK), PT Sarana Majemuk Indonesia (SMI), dan PT Sarjana Sama Indah (SSI).

Keenam entitas tersebut kini menguasai 67% saham MENN, sebelumnya dimiliki oleh Michael Halim Mulyanto (38,50%), Edrick Pramana (20%), dan Agus Mulyanto (8,51%), dengan total 960,9 juta saham. Dalam keterbukaan informasi pada 5 Maret 2025, pengendali baru telah menunjuk PT Penajam Makmur Jaya (PMJ) sebagai perwakilan resmi.

Baca Juga : PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) Berencana Buyback Saham Rp470 Miliar

Ultimate Beneficial Owner (UBO) Baru Pemilik utama baru (UBO) MENN adalah Sarah Sartika Putri, yang kini menjadi salah satu figur kunci di balik strategi pengembangan MENN.

Manajemen MENN juga memastikan bahwa pemegang saham baru tidak memiliki afiliasi dengan pihak internal perusahaan. Untuk memberikan perlindungan kepada pemegang saham minoritas, perusahaan berkomitmen melaksanakan mandatory tender offer bagi pihak yang ingin menjual sahamnya.

Dampak Pasar: Saham MENN Terjun Bebas Namun, perubahan pengendali ini membawa gejolak signifikan di pasar saham. Sejak 25 Februari hingga 5 Maret 2025, saham MENN mengalami penurunan tajam hingga beberapa kali menyentuh Auto Reject Bawah (ARB). Pada 5 Maret 2025, harga saham MENN jatuh 8,82% ke level Rp31 per saham, dengan nilai transaksi mencapai Rp557,2 juta. Volume perdagangan tercatat sebesar 17,97 juta saham dalam 454 kali transaksi.

Baca Juga : Impor Batu Bara di Bawah Pengawasan: Bagaimana China Mengatasi Kelebihan Pasokan?

Dalam sepekan, saham MENN sudah mengalami penurunan 38%, dan dalam waktu satu bulan, turun hingga 22,50%. Situasi ini mencerminkan reaksi negatif pasar terhadap perubahan pengendali yang belum diiringi langkah konkret strategis.

Kesimpulan Perubahan pengendali yang signifikan di MENN membuka babak baru dalam perjalanan perusahaan. Namun, tantangan besar menanti manajemen baru dalam meraih kembali kepercayaan pasar dan memperlihatkan arah pengembangan yang jelas. Langkah-langkah strategis segera sangat diperlukan untuk mengembalikan stabilitas saham perusahaan dan menjawab ekspektasi investor.

Post Comment