Pernyataan Prabowo di Forum World Government
Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa tingkat korupsi di Indonesia saat ini sangat memprihatinkan. Ia menilai korupsi sebagai penyebab utama kemunduran di berbagai bidang, mulai dari pendidikan hingga penelitian. Pernyataan tersebut disampaikan dalam forum World Government di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA) pada Jumat (14/2/2025). Prabowo menegaskan komitmennya untuk memberantas praktik korupsi. “Tingkat korupsi di negara saya sangat mengkhawatirkan,” kata Prabowo.
Komitmen untuk Memberantas Korupsi
“Karena itu, saya bertekad untuk memanfaatkan seluruh kekuatan dan wewenang yang diberikan oleh konstitusi untuk mengatasi masalah ini,” tambahnya. Prabowo kembali menegaskan niatnya untuk menghapus praktik yang merugikan negara. Ia optimis bahwa komitmen ini akan mendapatkan dukungan luas. Hal ini tercermin dari survei yang menunjukkan tingkat kepuasan publik terhadap pemerintahannya yang tinggi.
Data dari Indonesian Corruption Watch (ICW)
Menurut data dari Indonesian Corruption Watch (ICW) yang baru dirilis, tingkat korupsi di Indonesia dalam lima tahun terakhir menunjukkan tren yang mengkhawatirkan, dengan peningkatan yang konsisten setiap tahunnya. ICW mencatat bahwa pada tahun 2019 terdapat 271 kasus korupsi dengan 580 tersangka. Angka tersebut meningkat pada tahun 2020 menjadi 444 kasus dengan 875 tersangka, dan pada tahun 2021 meningkat lagi menjadi 533 kasus dengan 1.173 tersangka. Peningkatan terus berlanjut, dengan 579 kasus dan 1.369 tersangka pada tahun 2022, serta lonjakan signifikan pada tahun 2023 menjadi 791 kasus dengan total 1.695 tersangka.
Harapan untuk Masa Depan
“Setelah 100 hari, saya merasa mayoritas rakyat Indonesia mendukung saya. Namun, mereka masih merasakan dampak dari korupsi ini setiap harinya,” ujarnya. “Jadi, saya rasa ini akan menjadi moto saya. Setelah 100 hari, saya belum memulai perjuangan saya. Dan saya yakin, kita akan mencapai kemajuan yang signifikan,” tutup Prabowo.
