
Peningkatan Laba XL Axiata
PT XL Axiata Tbk (EXCL) mencatatkan peningkatan laba bersih sebesar 44,72% pada tahun 2024, mencapai total Rp1,81 triliun. Laba ini naik dari Rp1,25 triliun yang dicapai pada tahun 2023. Pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan dari layanan data dan digital, yang mencapai Rp31,57 triliun.
Dalam laporan keuangan yang dirilis perusahaan pada Rabu (5/2/2025), kenaikan laba ini sejalan dengan pendapatan usaha yang tercatat sebesar Rp34,39 triliun, meningkat 6,4% dibandingkan periode 2023 yang sebesar Rp32,32 triliun.
Pertumbuhan EBITDA dan Efisiensi Biaya
XL Axiata juga mengalami pertumbuhan EBITDA yang signifikan di tahun 2024, dengan kenaikan sekitar 11% dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh efisiensi biaya, terutama melalui pengurangan biaya pemasaran hingga 22%, dan penurunan biaya layanan serta sewa sebesar 21%.
Selain itu, pertumbuhan jumlah pelanggan menjadi indikator positif bagi posisi XL di pasar, meskipun pangsa pasarnya masih lebih kecil dibandingkan dengan para pesaing.
Tantangan dan Peluang
Menurut analisis dari Samuel Sekuritas, meskipun laba bersih perusahaan mengalami lonjakan yang signifikan pada periode ini, sebagian besar peningkatan tersebut disebabkan oleh adanya pajak satu kali yang besar pada tahun sebelumnya.
Namun, EXCL juga menghadapi tantangan, seperti penurunan rata-rata pendapatan per pelanggan (ARPU) di kuartal IV-2024 menjadi Rp41 ribu, turun dari Rp43 ribu pada periode yang sama tahun lalu.
“Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya daya beli masyarakat dan persaingan yang semakin ketat, terutama dari kartu SIM dengan harga lebih murah,” demikian tulis riset tersebut pada Jumat (7/2/2025).
Prospek Setelah Merger dengan Fren
Terdapat peluang besar dari merger XL dengan Fren yang diharapkan dapat menciptakan efisiensi dan mengurangi perang harga di industri telekomunikasi. Dengan merger ini, XL Axiata berharap dapat memperluas layanan Fixed Mobile Convergence (FMC) dan meningkatkan daya saing di pasar.
Tambahan sekitar 750 ribu pelanggan dari LINK diharapkan dapat meningkatkan kontribusi pendapatan XL pada tahun 2025, jauh lebih besar dari perkiraan awal yang hanya 250 ribu pelanggan.
Saham EXCL telah menguat 7% dalam tiga bulan terakhir, meskipun tercatat mengalami penurunan sebesar 1,72% dalam satu tahun terakhir.
Strategi XL Axiata untuk Tahun 2025
Strategi XL Axiata untuk tahun 2025 fokus pada digitalisasi dan inovasi. Mereka berupaya meningkatkan keterlibatan pelanggan dengan berbagai program promosi dan penawaran kuota data menarik. Selain itu, XL Axiata juga terus memperkuat infrastruktur jaringan mereka, termasuk peningkatan jaringan fiber optik dan BTS.
Terkait merger dengan Fren, prospeknya cukup positif. Mereka berencana untuk terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memperkuat kapasitas internal dan menjaga momentum pertumbuhan mereka.
Kesimpulan
Dengan peningkatan laba yang signifikan dan strategi yang fokus pada digitalisasi dan inovasi, XL Axiata siap menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di tahun 2025. Merger dengan Fren diharapkan dapat memberikan keuntungan tambahan dan memperkuat posisi perusahaan di pasar telekomunikasi Indonesia.
Jika Anda tertarik dengan informasi lebih lanjut tentang perkembangan XL Axiata, tetaplah mengikuti berita terbaru dan analisis pasar.