
PT Nusa Raya Cipta Tbk (NRCA) telah melepas 4,5 juta saham treasuri. Dari penjualan saham hasil buyback ini, perusahaan berhasil mengumpulkan dana sekitar Rp1,65 miliar.
Corporate Secretary Nusa Raya Cipta, Setiadi Djajasaputra, menjelaskan bahwa penjualan saham treasuri tersebut dilakukan antara 3 hingga 20 Desember 2024 dengan harga rata-rata Rp363,17 per saham.
Saham yang dijual merupakan bagian dari buyback batch 1a yang dilakukan pada tahun 2015 dengan harga rata-rata Rp647,3. Saat ini, masih tersisa 41,96 juta saham treasuri batch 1a yang belum terjual.
Selain itu, NRCA juga memiliki 7,8 juta saham treasuri batch 1b yang dibeli pada tahun 2016 dengan harga rata-rata Rp627,91. Terdapat pula saham treasuri batch 2 yang diakuisisi pada tahun 2020 sebanyak 24,8 juta dengan harga rata-rata Rp297,41.
Dengan demikian, total saham treasuri yang masih dimiliki perusahaan mencapai 74,6 juta, yang setara dengan 2,99 persen dari total saham NRCA yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).
“Perusahaan berencana untuk menjual atau mengalihkan sebagian saham treasuri tersebut, dengan jumlah maksimum 49.789.900 atau 66,72 persen dari total sisa saham treasuri,” ungkap Setiadi dalam keterbukaan informasi yang dirilis pada Selasa (4/2/2025).
Setiadi menambahkan bahwa saham-saham treasuri tersebut akan dijual kembali di BEI tanpa memerlukan persetujuan dari pemegang saham. NRCA telah menunjuk Ciptadana Sekuritas untuk melaksanakan penjualan sisa saham treasuri tersebut mulai 10 Februari 2025 hingga selesai.
Jika penjualan 49,8 juta saham treasuri berhasil dilakukan dengan harga rata-rata Rp363 seperti sebelumnya, perusahaan berpotensi mendapatkan dana sekitar Rp18 miliar. Namun, pada penutupan sore ini, harga saham emiten konstruksi tersebut tercatat di level Rp344 per saham.