Rencana penggabungan antara PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menjadi sorotan utama dalam industri telekomunikasi Indonesia. Meskipun mayoritas kreditur telah memberikan persetujuan, terdapat satu kreditur yang menyampaikan keberatan terhadap rencana penggabungan XL Axiata. Manajemen XL Axiata telah mengambil langkah proaktif dengan berkoordinasi dan berkomunikasi dengan kreditur terkait untuk menyelesaikan keberatan yang diajukan.
Respons Berbeda dari Kreditur
Menariknya, respons kreditur dari kedua perusahaan berbeda. Sementara XL Axiata menerima satu surat keberatan, Smartfren melaporkan tidak ada kreditur yang mengajukan keberatan atas rencana merger ini. Sekretaris Perusahaan Smartfren, James Wewengkang, menyatakan bahwa hingga saat ini, tidak ada surat keberatan yang diterima dari kreditur perusahaan.
Langkah XL Axiata Menanggapi Keberatan
Menanggapi keberatan yang diajukan, manajemen XL Axiata menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan isu tersebut secara baik-baik. Mereka telah berkoordinasi dengan pihak vendor terkait dan berkomitmen untuk menyelesaikan keberatan yang diajukan tersebut secara baik-baik.
Proses Persetujuan dan Tinjauan OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menerima dokumen pernyataan penggabungan dari kedua perusahaan dan saat ini sedang meninjau lebih lanjut terkait pernyataan tersebut. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menyatakan bahwa OJK akan mempertimbangkan pemenuhan ketentuan perundang-undangan terkait, termasuk persetujuan dari regulator industri telekomunikasi, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Target Penyelesaian Merger
Proses due diligence untuk rencana penggabungan XL Axiata diharapkan selesai pada akhir tahun 2024. Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini, berharap setelah due diligence, proses merger bisa maju ke tahap selanjutnya. Kedua pihak ingin merger bisa segera terlaksana, dengan target penyelesaian pada akhir tahun 2024, tergantung pada persetujuan dari Komdigi dan OJK.
Dampak Merger terhadap Industri Telekomunikasi
Penggabungan antara XL Axiata dan Smartfren diharapkan dapat menciptakan entitas telekomunikasi yang lebih kuat dan kompetitif di pasar Indonesia. Dengan sumber daya dan infrastruktur yang digabungkan, perusahaan hasil merger ini berpotensi menawarkan layanan yang lebih baik dan inovatif kepada pelanggan. Selain itu, konsolidasi ini diharapkan dapat mendorong efisiensi operasional dan memperkuat posisi perusahaan dalam menghadapi persaingan di industri telekomunikasi.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun terdapat tantangan dalam proses merger ini, seperti keberatan dari salah satu kreditur, langkah proaktif yang diambil oleh manajemen XL Axiata menunjukkan komitmen untuk menyelesaikan isu tersebut secara baik-baik. Dengan dukungan dari para pemangku kepentingan dan persetujuan dari regulator terkait, diharapkan proses merger ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi industri telekomunikasi Indonesia secara keseluruhan.
Kesimpulan
Rencana penggabungan XL Axiata dan Smartfren merupakan langkah strategis yang berpotensi mengubah lanskap industri telekomunikasi di Indonesia. Dengan mengatasi tantangan yang ada dan mendapatkan persetujuan dari semua pihak terkait, penggabungan ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas layanan dan memberikan nilai tambah bagi pelanggan serta pemangku kepentingan lainnya.