PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) telah menunjukkan kinerja keuangan yang kuat pada tahun buku 2024. Berikut adalah beberapa poin penting dari laporan keuangan mereka:
- Total Asset: Rp 455,60 triliun, meningkat 13,7% YoY.
- Total Credit and Financing: Rp 352,07 triliun, naik 14,4% YoY.
- Net Profit: Rp 2,08 triliun hingga kuartal III-2024, turun 10% YoY.
- Third-party Funds: Rp 365,38 triliun, meningkat 16,6% YoY.
- Return on Equity (ROE): 11,1%.
- Loan to Deposit Ratio (LDR): 96,4%.
- Non-Performing Loans (NPL): Sekitar 2,56%.
Prospek Saham BTN untuk Tahun 2025
Prospek saham BTN untuk tahun 2025 tampak menjanjikan, didukung oleh beberapa faktor berikut:
- Penurunan Suku Bunga Acuan: Proyeksi pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI) dapat menekan biaya dana dan meningkatkan keuntungan BTN.
- Penguatan Kredit Properti: Data dari Bank Indonesia menunjukkan peningkatan kredit di sektor properti, memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan pendapatan BTN.
- Strategi Ekspansi: BTN berencana untuk meningkatkan proporsi dana murah dan memperbanyak perubahan kantor cabang menjadi digital store, yang akan meningkatkan efisiensi dan memodernisasi proses bisnis.
Rekomendasi Analis untuk Saham BTN Tahun 2025
Berikut adalah beberapa rekomendasi dari analis untuk saham BTN pada tahun 2025:
- Mandiri Sekuritas: Rekomendasi beli dengan target harga Rp1.800.
- Sucor Sekuritas: Rekomendasi beli dengan target harga Rp1.640.
- Sinarmas Sekuritas: Rekomendasi beli dengan target harga Rp1.500.
Strategi BTN untuk Meningkatkan Pendapatan pada Tahun 2025
BTN telah mengidentifikasi beberapa strategi kunci untuk meningkatkan pendapatan pada tahun 2025:
- Meningkatkan Proporsi Dana Murah: BTN menargetkan proporsi dana murah di atas 54% pada tahun 2025.
- Transformasi Digital: BTN berencana untuk memperbanyak perubahan kantor cabang menjadi digital store yang akan meningkatkan efisiensi dan memodernisasi proses bisnis.
- Penguatan Mesin Tabungan: BTN berupaya memperkuat mesin tabungan yang berkelanjutan.
Dampak PPN 12% pada Bisnis Kredit Perumahan BTN
Peningkatan PPN ke 12% diperkirakan akan berdampak pada bisnis kredit perumahan BTN. PPN yang lebih tinggi dapat meningkatkan biaya pembelian bahan bangunan, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi harga kredit perumahan. Namun, BTN dapat mengatasi dampak ini dengan strategi seperti peningkatan efisiensi operasional dan transformasi digital untuk menurunkan biaya dana.
Disclaimer : Keputusan Investasi menjadi tanggung jawab investor
Sumber: keuangan.kontan.co.id, Invesnesia.com