Regular-investor.com – Dukungan masyarakat terhadap Lee Jae-myung, pesaing politik utama Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, terus mengalami peningkatan di tengah krisis yang melanda kepemimpinan Yoon.
Berdasarkan survei terbaru dari Gallup Korea yang dirilis pada Jumat (20/12/2024), sekitar 37% responden menyatakan dukungannya kepada Lee sebagai calon presiden berikutnya jika pemilihan diadakan kembali. Persentase ini meningkat dari 29% pada survei yang dilakukan pada 6 Desember, setelah Yoon mengumumkan deklarasi darurat militer yang memicu kemarahan publik. Deklarasi tersebut menyebabkan tingkat persetujuan Yoon merosot ke angka terendah sepanjang masa, yaitu 11% pada minggu lalu.
Dukungan untuk Partai Demokrat yang dipimpin oleh Lee juga mengalami lonjakan hingga mencapai 48% minggu ini, naik dari 40% pada minggu sebelumnya. Sebaliknya, dukungan untuk Partai Kekuatan Rakyat (People Power Party/PPP) yang dipimpin oleh Yoon tetap stagnan di angka 24%. Dalam survei yang sama, 60% responden memperkirakan bahwa kondisi ekonomi Korea Selatan akan memburuk pada tahun depan, sementara hanya 16% yang merasa optimis akan adanya perbaikan.
Saat ini, Mahkamah Konstitusi sedang meninjau mosi pemakzulan terhadap Yoon yang diajukan oleh parlemen. Proses hukum ini diperkirakan akan berlangsung hingga bulan Juni. Jika Yoon akhirnya diberhentikan, Korea Selatan diharuskan untuk mengadakan pemilihan presiden dalam waktu 60 hari.
Namun, jika Yoon dipecat, tidak serta merta Lee akan dapat berpartisipasi dalam pemilu. Saat ini, pengadilan banding sedang menangani banding yang diajukan Lee terkait putusan pada bulan November lalu mengenai tuduhan penyampaian informasi yang tidak benar selama kampanye presiden 2021. Apabila pengadilan memutuskan bahwa Lee tetap bersalah, dia akan dilarang untuk mencalonkan diri dalam jabatan publik selama 10 tahun.