REGULAR INVESTORS – PT Amman Mineral Indonesia Tbk (AMMN) berhasil mencatatkan laba bersih sebesar USD720 juta hingga kuartal III-2024, yang menunjukkan peningkatan sebesar 958 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Direktur Utama AMMN, Alexander Ramlie, menjelaskan bahwa kinerja keuangan yang positif ini didorong oleh entitas anak perusahaan, PT Amman Mineral Nusa Tenggara, yang berperan sebagai pemilik konsesi dan operator tambang Batu Hijau.
Sejak mengambil alih pengelolaan Batu Hijau pada tahun 2016, perusahaan telah secara konsisten mencapai rekor produksi. Batu Hijau sendiri dikenal sebagai tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia.
Tahun ini, kami berhasil mencapai pencapaian baru dengan mencatat rekor produktivitas pertambangan dan produksi tertinggi selama sembilan bulan pertama yang berakhir pada 30 September 2024, ungkapnya dalam pernyataan resmi pada Kamis (28/11/2024).
Ramlie menyatakan bahwa produksi konsentrat AMMN mengalami peningkatan signifikan sebesar 85 persen dibandingkan tahun lalu, mencapai 637 ribu metrik ton. Selain itu, produksi tembaga dan emas juga mengalami kenaikan masing-masing sebesar 68 persen (335 juta pon) dan 173 persen (573 ribu ons).
“Pertumbuhan yang luar biasa ini didorong oleh produksi bijih berkadar tinggi dari Fase 7,” tambahnya.
Direktur Keuangan AMMN, Arief Sudarto, menjelaskan bahwa kinerja keuangan perusahaan mengalami lonjakan yang signifikan, didorong oleh peningkatan penjualan tembaga dan emas yang masing-masing meningkat sebesar 55 persen dan 146 persen.
“Lonjakan harga emas dan tembaga yang masing-masing naik 21 persen dan 6 persen juga memberikan dampak positif yang besar terhadap kinerja keuangan kami,” ujarnya.
Penjualan bersih AMMN tercatat mencapai USD2,49 miliar, mengalami pertumbuhan 117 persen dibandingkan tahun sebelumnya, berkat produksi dari bijih berkadar tinggi. EBITDA juga mengalami kenaikan sebesar 147 persen secara tahunan, dengan margin EBITDA mencapai 59 persen.
“Akibat dari hal tersebut, laba bersih untuk periode ini melonjak sebesar 958 persen menjadi USD720 juta, sehingga margin laba bersih mencapai 29 persen,” tambah Arief.