Jakarta – PT Kereta Api Indonesi (Persero) atau KAI ketika ini berada dalam melakukan pengembangan pada Stasiun Tigaraksa dan juga pembangunan stasiun baru Jatake di dalam Kecamatan Pagedangan, Kota Tangerang. Langkah yang dimaksud merupakan respons KAI terhadap peningkatan pengguna KRL lintas Tanah Abang-Rangkasbitung atau Jalur Green Line yang tersebut meningkat.
Vice President Public Relations KAI, Anne Purba, menyampaikan bahwa pada 2021, ukuran pengguna jalur yang disebutkan mencapai 123.125.910 orang. Jumlah ini meningkat berubah menjadi 215.049.396 pengguna pada 2022. Selanjutnya, pasca pemerintah melonggarkan aturan serta mencabut status pandemi wabah Covid-19 ke tahun 2023, jumlah agregat pengguna melonjak menjadi 290.890.677 orang.
Anne menjelaskan bahwa pengembangan Stasiun Tigaraksa dan juga konstruksi Flyover Tenjo, yang tersebut terletak antara Stasiun Tenjo dan juga Stasiun Cikoya, sudah pernah dijalankan melalui revitalisasi dan juga perluasan bangunan. Pembangunan Stasiun Tigaraksa ini merupakan hasil kolaborasi antara KAI, pemerintah, juga perusahaan swasta.
“Konsep Transit Oriented Development (TOD) yang diterapkan dalam Stasiun Tigaraksa ini akan terhubung dengan kawasan pemukiman Agung Podomoro Land dan juga moda transportasi lainnya. Selain itu, flyover di dalam Jalan Raya Tenjo akan dibangun untuk menghilangkan perlintasan sebidang kereta api dengan jalan raya,” ujar Anne di penjelasan tercatat yang diterima Tempo pada Jumat, 11 Oktober 2024.
Selanjutnya, Anne juga membeberkan bahwa terjadi peningkatan jumlah penumpang KRL dalam status Tigaraksa yang mana ketika ini melayani 220 perjalanan KRL per hari. Pada tahun 2021, Stasiun Tigaraksa melayani 817.723 pengguna, meningkat berubah jadi 1.197.03 pengguna ke tahun 2022, dan juga mencapai 1.514.287 pengguna pada 2023.
Selain Stasiun Tigaraksa, jalur green line baru lainnya adalah Stasiun Jatake. KAI bekerja identik dengan pemerintah serta perusahaan swasta untuk mendirikan stasiun ini di Desa Jatake, Kecamatan Pagedangan, Wilayah Tangerang.
“Pembangunan Stasiun Jatake merupakan bagian dari pengembangan konsep TOD. Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi sudah melakukan peletakan batu pertama pengerjaan Stasiun Jatake pada Sabtu, 30 Maret 2024 lalu ditargetkan akan melayani operasional KRL pada pertengahan tahun 2025,” jelas Anne.
Stasiun Jatake ini akan dibangun dalam menghadapi lahan seluas 2.435 meter persegi. Anne memaparkan luas bangunan gedung stasiun 3.000 meter persegi yang terdiri dari 3 lantai. Stasiun ini dirancang oleh Arkonin yang mana merupakan biro arsitektur terkemuka dengan mengadopsi gaya modern tropis dengan tata ruang yang digunakan fungsional.
Adapun panjang peron Stasiun Jatake mencapai 250 meter dengan lebar tiap-tiap peron 6 meter. Area di bangunan mencakup zona aktivitas penumpang, zona komersial, serta kantor KAI. Di luar bangunan, tersedia prasarana parkir untuk mobil, motor, kemudian sepeda, juga panel surya yang mana digunakan untuk meningkatkan efisiensi konsumsi listrik.
“KAI akan terus berinovasi untuk memberikan layanan terbaik bagi masyarakat. Kehadiran Stasiun Jatake juga pengembangan Stasiun Tigaraksa tentunya akan menimbulkan perjalanan dengan KRL semakin aman dan juga efisien. Semoga penambahan infrastruktur ini dapat mendebarkan rakyat untuk berpindah memilih transportasi massal, seperti KRL, sebagai dukungan di menurunkan emisi karbon dari kendaraan pribadi untuk melindungi lingkungan,” ujar Anne.
Artikel ini disadur dari Pengguna KRL Tanah Abang-Rangkasbitung Meningkat, KAI Kembangkan Stasiun Tigaraksa dan Bangun Stasiun Baru Jatake