Jakarta – Harga emas dunia pekan depan diperkirakan masih akan terus naik. Apalagi, menurut analis mata uang juga komoditas Lukman Leongarga, jikalau situasi di Timur Tengah kian memanas. Kenaikan nilai tukar emas dunia ini tentunya akan mempengaruhi pergerakan harga jual emas PT Aneka Tambang Tbk. atau biaya emas Antam.
Lukman memprediksi, tarif emas bola pekan depan diperkirakan masih naik. Bahkan kembali mendekati all time high di dalam nilai tukar US$ 2.685 per ons. Bahkan, apabila eskalasi di Timur Tengah semakin memanas, ia memprediksi, harga jual emas mampu melintasi US$ 2.700 per ons.
“Namun apabila bukan ada perkembangan baru dari Timur Tengah, biaya emas diperkirakan ke rentang US$ 2.635-2.685,” ujar Lukman di keterang tercatat untuk Tempo, Sabtu, 12 Oktober 2024.
Harga emas Antam pecah rekor pada Sabtu, 13 Oktober 2024 di bilangan Simbol Rupiah 1.495.000 atau naik Rupiah 14 ribu dari perdagangan sebelumnya.
Sebagai informasi, lonjakan nilai tukar emas akhir pekan ini sekaligus memecahkan rekor sebelumnya pada Selasa, 8 Oktober 2024 pada waktu nilai tukar emas menyentuh Simbol Rupiah 1.491.000 per gram. Setelah menyentuh rekor pada Selasa, tarif emas sempat merosot beberapa hari sebelum kembali merangkak naik sejak Hari Jumat lalu.
Lukman menyimpulkan kenaikan biaya emas Antam akhir pekan ini dikarenakan mengikuti kenaikan biaya emas internasional. Pada hari terakhir pekan sebelumnya, nilai tukar emas internasional naik pasca data naiknya harga tingkat produsen Amerika Serikat (AS) atau PPI menunjukkan peningkatan
PPI Amerika Serikat untuk September meningkat sebesar 1,8 persen year on year (yoy). Angka ini lebih lanjut membesar dari ekspektasi pangsa sebesar 1,6 persen yoy. Namun nomor ini lebih tinggi rendah dari periode sebelumnya sebesar 1,9 persen yoy. Sementara naiknya harga PPI inti mencapai 2,8 persen yoy, ke menghadapi periode sebelumnya di dalam level 2,6 persen yoy.
“Sepekan ke depan, dengan absennya data maupun event penting dari AS, pemodal masih akan fokus pada situasi di Timur Tengah,” kata Lukman.
Artikel ini disadur dari Analis: Timur Tengah Kian Memanas, Harga Emas Dunia akan Terus Naik