JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memohon agar tak berbagai acara seremonial untuk seluruh jajaran Kabinet Merah Putih. Hal itu disampaikan pada acara Deklarasi Aksi Solidaritas Nasional (GSN) pada Indonesia Arena GBK, Jakarta, Hari Sabtu (2/11/2024).
“Saudara-saudara sekalian ini salah satu tujuan GSN, jadi saya minta GSN riil, apa yang digunakan mampu dikerjakan lakukan, jangan terlalu berbagai acara-acara apa ya…, mungkin saja acara seperti ini sekali lima tahun saja,” kata Prabowo di pidatonya.
Prabowo menghadirkan untuk mencari sumber untuk membantu rakyat Negara Indonesia yang membutuhkan bantuan.
“Sekarang kita cari upaya sumber apa yang tersebut sanggup kita buat untuk membantu rakyat kita yang paling membutuhkan bantuan,” ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto melarang menteri lalu jajarannya untuk kunjungan kerja (kunker) ke luar negeri terlalu sering.
“Karena kebetulan berbagai menteri yang hadir saya mohon anggotamu jangan terlalu berbagai jalan-jalan ke luar negeri,” kata Prabowo dalam Negara Indonesia Arena, Ibukota Indonesia Pusat, Hari Sabtu (2/11/2024).
Prabowo menegaskan, dirinya tak melarang menteri juga jajarannya untuk ke luar negeri, selama memakai uang pribadi. “Kalau mau jalan ke luar negeri pakai uang sendiri boleh,” katanya.
Rosan Roeslani Pimpin Pembacaaan Ikrar GSN
Sementara itu, Ketua Umum Aksi Solidaritas Nasional (GSN), Rosan Roeslani mengatur pembacaan delapan poin ikrar yang tersebut disertai Presiden serta Wakil Presiden Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Indonesi Arena GBK, Jakarta, Hari Sabtu (2/11/2024) sore. Ikrar juga dihadiri oleh jajaran Menteri Kabinet Merah Putih lalu keluarga besar GSN yang mana hadir secara langsung.
“Ikrar Aksi Solidaritas Nasional, Asta Prasetia Solidaritas Nasional. Kami keluarga besar Aksi Solidaritas Nasional,” ucap Rosan.
Berikut delapan poin ikrar GSN:
1. Bertaqwa terhadap Tuhan yang dimaksud Maha Esa.
2. Setia untuk cita cita proklamasi kemerdekaan Republik Indonesi 1945.
3. Setia pada Pancasila kemudian UUD 1945.
4. Setia untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia.
5. Selalu membela kepentingan rakyat dan juga bangsa di dalam menghadapi kepentingan pribadi lalu golongan.
6. Menyokong pemerintah di melaksanakan konstruksi secara kritis, objektif, konstruktif, produktif pada memberikan solusi.
7. Tunduk kemudian patuh pada disiplin organisasi.
8. Mempertahankan kehormatan, kekompakan juga solidaritas organisasi.
Artikel ini disadur dari Prabowo Minta Tak Banyak Acara Seremonial seperti GSN: 5 Tahun Sekali Saja