INFO NASIONAL – Dalam upaya menguatkan kemampuan finansial lalu keterampilan agribisnis bagi petani perempuan, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dengan Pusat Penanaman Modal eksekutif (PIP) mengadakan acara Pembangunan Kapasitas Usaha (PKU) Akbar dalam Gedung Pertemuan Emir Hotel, Lubuk Sikaping, pada Sabtu, 26 Oktober 2024 lalu. Acara ini disertai oleh 300 pengguna PNM Mekaar kemudian bertemakan “Akses Keuangan Inklusif, Warga Produktif.” Melalui tema ini, PNM lalu PIP bertujuan untuk meningkatkan keterampilan pengelolaan keuangan juga keahlian pertanian para petani perempuan di menggalang kesejahteraan keluarga lalu perekonomian lokal.
Lubuk Sikaping, sebagai area agraris dan juga lumbung padi pada Sumatera Barat, dikenal pula sebagai penghasil kacang randang. Oleh akibat itu, PNM sama-sama PIP mengawasi pentingnya pembekalan keterampilan finansial lalu agribisnis bagi pengguna perempuan Mekaar yang tersebut mayoritas adalah petani. Dengan penguatan keterampilan ini, petani perempuan diharapkan dapat menjalankan hasil tani merek lebih tinggi efisien, melakukan perencanaan usaha yang matang, juga mempersiapkan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Hal ini juga bertujuan agar petani tidak ada hanya sekali berubah menjadi bagian dari rantai produksi pertanian, tetapi mampu meningkatkan tempat merek di rantai perekonomian yang tersebut lebih banyak luas.
Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki, menegaskan bahwa pemberdayaan petani perempuan mencakup pemahaman mendalam mengenai literasi keuangan, di antaranya manajemen pendapatan, perencanaan pembangunan ekonomi jangka panjang, juga pencegahan utang yang dimaksud berlebihan. “Para petani perempuan diperlukan dibekali kemampuan lebih lanjut dari sekadar keterampilan bertani. Dengan pemahaman mendalam tentang literasi keuangan, mereka akan lebih banyak mampu menjalankan pendapatan secara efisien, merencanakan pembangunan ekonomi untuk masa depan, dan juga menjauhi risiko utang yang digunakan berlebihan,” kata Sunar. Selain itu, praktik bertani yang berkelanjutan diharapkan dapat berubah jadi norma pada komunitas petani, sehingga merek dapat mempertahankan kualitas dan juga hasil produksi secara berkesinambungan.
PKU Akbar ini juga menghadirkan beberapa jumlah narasumber ahli ke bidang pertanian yang digunakan memberikan pelatihan secara langsung juga membagikan studi tindakan hukum juga solusi praktis bagi para petani perempuan. Dalam pelatihan ini, mereka itu mendapatkan pengetahuan baru yang mana bisa saja secara langsung diterapkan pada bidang usaha tani sehari-hari. Bantuan teknologi digital berubah menjadi sorotan pada acara ini, dengan memperkenalkan cara pemasaran digital yang mana bisa saja memperluas jangkauan item pertanian mereka ke pangsa yang mana lebih banyak luas. Dengan adanya akses teknologi ini, para petani diharapkan mampu meningkatkan pemasaran kemudian memperbaiki susunan jualan hasil tani mereka.
Selain modal finansial yang biasa diberikan untuk nasabah, Sunar menjelaskan bahwa PNM juga berjuang meningkatkan kekuatan dua modal lainnya: modal intelektual dan juga modal sosial. “PNM menyediakan tiga modal utama bagi nasabahnya, yaitu modal finansial, intelektual, kemudian sosial. Melalui PKU Akbar ini, kami berupaya memberikan modal intelektual terhadap klien dengan mengajarkan mereka itu cara menjalankan usaha mereka secara lebih besar profesional serta digital,” tambah Sunar. Dengan modal intelektual terdiri dari pengetahuan digital, para petani perempuan diharapkan dapat terampil di memanfaatkan aplikasi mobile pemasaran serta teknologi, sehingga mereka itu lebih banyak mampu menjangkau konsumen pada luar wilayah lokal.
Upaya kolaboratif antara PNM lalu PIP ini tidaklah semata-mata memberikan pengetahuan tetapi juga mendirikan keberdayaan pada aspek sosial ekonomi. Melalui inisiatif ini, para petani perempuan diharapkan dapat berubah menjadi lebih besar mandiri lalu mampu berperan sebagai agen inovasi di dalam komunitas mereka. Sinergi lintas sektor ini merupakan bagian dari visi PNM serta PIP untuk memacu dampak ekonomi yang tersebut inklusif juga berkelanjutan bagi para pelaku bidang usaha mikro kecil juga menengah (UMKM) ke Sumatera Barat, khususnya ke sektor agribisnis yang digunakan didominasi perempuan.(*)
Artikel ini disadur dari PNM dan PIP Berdayakan Petani Perempuan untuk Kemandirian Ekonomi