BEIRUT – Iran mengungkapkan pemilihan Naim Qassem sebagai pemimpin baru Hizbullah pasca pembunuhan Hassan Nasrallah akan memungkinkan kelompok itu muncul sebagai pemenang meskipun ada tekanan.
Qassem, yang dijadwalkan menyampaikan pidato pertamanya sebagai sekretaris jenderal Hizbullah pada beberapa jam ke depan, adalah penerus yang tersebut “layak”, tulis Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi pada sebuah pesan.
“Kami akan senang bertemu dengannya, tetapi ini akan bergantung pada perkembangan yang dimaksud sedang berlangsung di Lebanon,” katanya.
Mohammad Bagheri, kepala staf Angkatan Bersenjata Iran, mengemukakan bahwa pemilihan Qassem “adalah perwujudan dari otoritas, kesiapan, juga kapasitas yang digunakan mengalami perkembangan dari front perlawanan yang bangga dan juga juara Lebanon, Hizbullah, untuk mengatasi krisis kemudian pasti mengatasi musuh vampir Zionis”.
Siapa Naim Qassem?
Sekretaris jenderal baru Hizbullah adalah Naim Qassem, khalayak nomor dua setelahnya mendiang Hassan Nasrallah yang mana dibunuh oleh negara Israel pada 27 September.
Hizbullah mengumumkan pengangkatan yang dimaksud pada hari Selasa melalui saluran Telegramnya.
1. Aktif pada Hizbullah sejak Lama
Qassem memiliki sejarah panjang di aktivisme urusan politik Syiah dan juga sudah bermetamorfosis menjadi duta sekretaris jenderal Hizbullah sejak 1991 ketika Abbas al-Musawi berubah jadi sekretaris jenderal.
Al-Musawi juga dibunuh oleh Israel.
“Ia berharap berubah menjadi sekretaris jenderal Hizbullah pada saat Musawi terbunuh pada tahun 1992,” kata Nicholas Blanford, pribadi peneliti senior nonresiden pada inisiatif Timur Tengah Dewan Atlantik, terhadap Al Jazeera.
“Dewan Syura memilih Nasrallah, yang digunakan merupakan anak ajaib Musawi.”
2. Pernah Berguru untuk Ayatollah Agung Mohammad Hussein Fadlallah
Melansir Al Jazeera, Qassem lahir di Kfar Kila, provinsi Nabatieh, sebuah desa ke Lebanon selatan yang tersebut sudah pernah menderita banyak serangan Israel, teristimewa sejak Oktober lalu.
Salah satu mentor agama Qassem adalah Ayatollah Agung Mohammad Hussein Fadlallah yang sangat dihormati, lalu Qassem sendiri sudah mengajar kelas-kelas agama selama beberapa dekade pada Beirut.
Pada tahun 1970-an, ia bergabung dengan Pergerakan Orang-Orang yang dimaksud Dirampas milik mendiang Imam Musa al-Sadr, yang dimaksud akhirnya berubah menjadi bagian dari Inisiatif Amal pada Lebanon.
Artikel ini disadur dari Tidak Seperti Hassan Nasrallah, Pemimpin Baru Hizbullah Justru Bukan dari Keturunan Nabi Muhammad, Kenapa?