JAKARTA – PT Unilever Nusantara Tbk ( UNVR ) merilis hasil kinerja usaha year to date (YTD) hingga September 2024, pada mana perusahaan mencatatkan laba positif ke berada dalam bursa yang tersebut sangat kompetitif.
Pencapaian ini menunjukkan kemampuan Unilever untuk bertahan juga terus berkembang walaupun menghadapi tantangan perekonomian kemudian lapangan usaha yang mana ketat. Dalam laporannya terungkap bahwa Penjualan Bersih sebesar Rp27,4 triliun, lalu menciptakan Laba Bersih sebesar Simbol Rupiah 3 triliun pada YTD September 2024, Kabar baiknya pangsa pangsa Unilever Nusantara relatif stabil selama tahun 2024 berjalan.
Direktur Utama Unilever Indonesia, Benjie Yap, menegaskan pentingnya langkah-langkah pemulihan yang mana sudah pernah diambil oleh Perseroan. “Dari hasil kinerja tahun berjalan ini terlihat bahwa kami sedang menavigasi situasi penuh tantangan, serta kami menyadari dengan jelas langkah-langkah yang digunakan diperlukan untuk mengatasinya. Sembari terus beradaptasi pada lanskap pangsa yang mana terus tumbuh pesat, kami kekal fokus memunculkan perubahan yang tersebut berkualitas serta konsisten untuk konsumen kami,” ujarnya, disitir Rabu (23/10/2024).
Selain itu, Benjie menambahkan bahwa Unilever terus melakukan penyesuaian yang digunakan diperlukan, baik pada hal pengembangan item maupun efisiensi operasional.
“Kami sedang di tahap melakukan penyesuaian yang diperlukan, mulai dari menyempurnakan ragam produk-produk untuk konsumen, hingga meningkatkan kekuatan efisiensi operasional kami; dengan menggunakan perspektif jangka panjang sebagai panduan. Meskipun diperlukan waktu untuk meninjau dampak dari penyesuaian ini, saya yakin dengan kemampuan yang mana kami miliki untuk memulihkan lalu menumbuhkan kinerja. Perseroan berazam untuk bangkit lebih banyak kuat, lebih tinggi tangguh, serta siap untuk meraih prospek masa depan,” tambahnya.
Sementara itu, sebagian analis sudah memperbarui target harga jual saham UNVR mendekati rilis laporan keuangan kuartal III/2024. Berdasarkan data dari Bloomberg Terminal, mayoritas analis menyarankan untuk menahan saham Unilever, dengan target nilai tukar 12 bulan ke depan dipatok pada Rp2.519 per saham, yang dimaksud mencerminkan prospek return sebesar 8,6% dari nilai tukar penutupan saham UNVR pada Rp2.320 per 22 Oktober 2024.
Di berada dalam tantangan penurunan laba pada semester pertama, beberapa orang analis juga memproyeksikan peningkatan laba hingga 2026, seiring dengan efisiensi operasional serta peningkatan permintaan ke segmen-segmen kunci seperti perawatan pribadi, produk-produk rumah tangga, lalu makanan. Proyeksi Bloomberg menunjukkan bahwa pemasaran Unilever pada 2024 diperkirakan mencapai Rp36,83 triliun serta akan berkembang berubah jadi Rp38,27 triliun pada 2025, didukung oleh peluncuran produk-produk baru yang digunakan mendebarkan minat konsumen lokal, dan juga peningkatan permintaan dari sektor katering dan juga perhotelan.
Analis juga memperkirakan laba operasional UNVR akan bertambah 3% secara tahunan hingga 2026, didorong oleh penurunan harga jual input serta peningkatan skala ekonomi, yang digunakan diproyeksikan akan menciptakan margin operasi sebesar 17,4% pada 2026, naik 70 basis poin dari tahun 2023.
Dengan capaian profit positif hingga September 2024, juga strategi yang tersebut berfokus pada peningkatan daya saing, efisiensi biaya, dan juga pembaharuan produk, PT Unilever Nusantara Tbk optimis dapat terus berkembang dalam sedang tantangan bursa yang tersebut semakin kompetitif serta siap menghadapi kesempatan pada masa depan.
Artikel ini disadur dari Di Tengah Persaingan Ketat, Unilever Indonesia Bukukan Laba Rp3 Triliun