JAKARTA – Banyaknya jumlah total menteri dan juga perwakilan menteri juga kepala badan di Kabinet Merah Putih pemerintahan Prabowo -Gibran dipastikan menambah beban anggaran negara. Peneliti Kebijakan Publik juga Perekonomian Politik Center of Economic and Law Studies (Celios) Ahmad Hanif Imadudin memperkirakan, anggaran untuk menggaji menteri juga wakilnya dapat bertambah Rp91,52 hingga Rp390 miliar per tahun.
Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah lama mengumumkan nama 48 menteri beserta 56 delegasi menteri serta 5 kepala badan setingkat menteri pada 20 Oktober 2024 lalu. Secara keseluruhan, Kabinet Merah Putih ini berisikan lebih lanjut dari 100 orang. Angka ini merupakan yang terbanyak sepanjang sejarah Nusantara pascareformasi 1998.
Seiring bertambahnya jumlah total anggota kabinet, anggaran belanja birokrasi pun dipastikan membengkak. “Ini sanggup terlihat dari Nota Keuangan. Biaya kementerian kemudian lembaga yang dimaksud sebelumnya Rp684,2 triliun pada 2016 melonjak 75,21% berubah menjadi Rp1.198,9 triliun berdasarkan outlook 2024,” ujar Ahmad Hanif, Kamis (24/10/2024).
Hanif memperkirakan, akan ada prospek peningkatan anggaran negara untuk menggaji menteri juga wakilnya sebesar Rp91,52 hingga Rp390 miliar per tahun. Angka tersebut, imbuh dia, belum mempertimbangkan beberapa staf khusus, utusan presiden, dan juga infrastruktur lain yang digunakan diterima oleh menteri. “Artinya, kemungkinan pembengkakan bisa jadi lebih tinggi besar dari yang digunakan diprediksi,” cetusnya.
Sementara, perihal efektivitas yang mana diklaim pemerintah untuk membantu mengakselerasi program-program yang dimaksud direncanakan Prabowo, menurut Hanif hal ini masih diperlukan dipertanyakan. Pasalnya, kata dia, kabinet yang dimaksud besar justru memiliki kemungkinan akan memperlambat efektivitas dan juga efisiensi komunikasi antarlembaga.
“Prinsipnya kabinet gemuk akan susah berjalan secara agile untuk menangani kompleksitas permintaan rakyat juga krisis,” tandasnya.
Prabowo sebelumnya telah terjadi merespons sebagian kritikan yang dimaksud menyoroti banyaknya jumlah keseluruhan menteri pada kabinet yang tersebut dipimpinnya tersebut. Presiden mengakui kabinetnya memang sebenarnya tergolong besar. Namun, tegas dia, hal ini wajar lantaran Indonesia merupakan negara keempat terbesar di dalam bumi berdasarkan jumlah keseluruhan penduduk.
Prabowo membandingkan Nusantara dengan Eropa dalam mana berdasarkan luas wilayah, Nusantara serupa luasnya dengan Eropa Barat yang digunakan terdiri dari 27 negara. Untuk menjalankan Eropa, kata dia, dibutuhkan 27 menteri keuangan, 27 menteri pertahanan, 27 menteri pada negeri.
“Saudara-saudara sekalian kita juga memilih sistem urusan politik demokratis. Kalau kita negara otoriter, kemungkinan besar kita cukup menjalankan semua dengan jumlah agregat penduduk yang sedikit,” ujar Prabowo pada Sidang Kabinet Perdana, baru-baru ini.
“Jadi saudara-saudara ini tidaklah masalah, yang dimaksud penting kita bekerja dengan efisien, yang tersebut penting kita tiada bekerja dengan seenaknya. Saya minta Menteri Keuangan, saya minta semua Menko, saya minta semua Menteri, telusuri lagi alokasi APBN. pelajari lagi DIPA, pelajar lagi,” tegas Prabowo.
Artikel ini disadur dari Kabinet Gemuk, Anggaran Gaji Menteri dan Wamen Bisa Bengkak Rp390 M per Tahun