MOSKOW – Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menegaskan, negara-negara BRICS tidaklah miliki rencana untuk mengalahkan dolar Amerika Serikat . Menurutnya anggota kelompok BRICS bekerja serupa pada mengejar kepentingan dia sendiri.
Peskov berunjuk rasa prakiraan dalam media Barat yang mana menyatakan, bahwa kontestan KTT BRICS minggu ini di dalam Kazan bermaksud mengeksplorasi “rencana untuk mengalahkan dolar”. Ia juga menyatakan, negara-negara yang digunakan tergabung di BRICS bukan memiliki target dolar Amerika Serikat atau mata uang lainnya.
Pernyataan Kremlin ini merespons artikel yang dimaksud diterbitkan The Economist pada hari Mingguan (20/10) yang tersebut mengklaim bahwa Presiden Rusia Vladimir Kepala Negara Rusia berencana untuk “membangun sistem pembayaran keuangan global baru untuk menyerang dominasi keuangan global Amerika lalu melindungi Rusia lalu teman-temannya dari sanksi Barat.”
“Kerja sejenis pada BRICS bukan ditujukan terhadap siapapun atau apapun–baik terhadap dolar maupun terhadap mata uang lain,” kata Peskov seperti dilansir RT.
“Kami mengejar tujuan utama untuk melakukan konfirmasi kepentingan negara-negara yang dimaksud berpartisipasi pada format ini,” sambungnya.
Awal tahun ini, Kementerian Keuangan Rusia mengungkapkan, bahwa Rusia sedang bekerja untuk menciptakan infrastruktur pembayaran sama-sama dengan bank sentral negara-negara anggota BRICS. Sistem keuangan baru – sistem ‘BRICS Bridge’ – akan dirancang untuk penyelesaian proses di mata uang nasional kemudian akan independen dari dominasi pihak ketiga.
BRICS Bridge juga dapat memberikan kesempatan untuk negara-negara anggota untuk melakukan kegiatan dengan aset digital bank sentral yang tersebut terkait dengan mata uang nasional, seperti disampaikan Menteri Keuangan Anton Siluanov.
Rusia juga sudah pernah meningkatkan upaya untuk menjauh dari sistem SWIFT, dikarenakan sejumlah lembaga keuangan negara itu terputus dari jaringan keuangan Barat pada tahun 2022.
Sementara itu Kota Moskow terus mempercepat perdagangan dengan mitra internasional dengan menggunakan mata uang nasional mereka. Tren ini semakin didukung oleh anggota BRICS, yang tersebut telah dilakukan bergeser dari menggunakan dolar kemudian euro untuk penyelesaian perdagangan.
Ekonomi-ekonomi utama BRICS mulai membuang dolar, seiring pemanfaatan greenback sebagai senjata melalui sanksi yang dimaksud menggerakkan pebisnis untuk mencari opsi pembayaran alternatif.Pada akhir tahun 2023, pangsa mata uang nasional pada operasi Rusia dengan negara-negara BRICS melonjak berubah jadi 85%, naik dari 26% dari dua tahun lalu.
Artikel ini disadur dari Bukan Mengalahkan Dolar AS, Kremlin Ungkap Misi Sebenarnya KTT BRICS di Kazan